A.
Peran
Strategis Alokasi Biaya
Peran strategis
alokasi biaya memiliki empat tujuan:
1.
Menentukan biaya departemen yang akurat dan
biaya produk (accurate departemental and
product costs) sebagai dasar untuk melakukan evaluasi efisiensi biaya
departemen dan profitabilitas dari berbagai produk untuk pelaporan keuangan,
serta kepatuhan pajak.
2.
Memotivasi manajer untuk mengerahkan segala
upaya tingkat tinggi dalam mencapai tujuan akhir manajemen puncak.
3.
Menyediakan insentif yang tepat bagi manajer
untuk mengambil keputusan yang konsisten dengan tujuan manajemen puncak.
4.
Secara wajar menentukan imbal jasa yang
diperoleh manajer atas upaya dan keahliannya serta efektifitas pengambilan
keputusan mereka.
B.
Isu
Etika dalam Alokasi Biaya
Sejumlah isu etika
merupakan hal yang penting dalam alokasi biaya. Pertama, isu etika muncul
ketika biaya dialokasikan ke produk atau jasa yang dihasilkan baik untuk pasar
yang penuh kompetisi maupun badan publik atau departemen pemerintah. Isu etika
kedua dalam mengimplementasikan metode alokasi biaya adalah isu ekuitas atau
kewajaran yang muncul ketika unit pemerintahan mengganti biaya institusi swasta
atau ketika unit pemerintahan memberikan pelayanan kepada publik dengan uang
bayaran. Isu etika penting yang ketiga adalah pengeruh dari metode alokasi yang
dipilih terhadap biaya produk yang dijual kea tau dibeli dari anak perusahaan
di luar negeri.
C.
Alokasi
Biaya Ke Departemen Jasa dan Departemen Produksi
Dalam alokasi
biaya ke departemen jasa dan departemen produksi mempunyai beberapa tahap,
berikut ini adalah tahapannya;
Tahapan pertama : menelusuri biaya
langsung dan mengalokasikan biaya tidak langsung ke departemen
Tahapan kedua : mengalokasikan biaya
departemen jasa ke departemen produksi
Akuntan
menggunakan tiga metode umum untuk mengalokasikan biaya dengan dua tahap: (1)
metode langsung, (2) metode bertahap, dan (3) metode timbal-balik. Metode
langsung adalah metode yang paling sederhana dari ketiga metode alokasi biaya
per departemen karena mengabaikan arus timbal-balik. Metode bertahap adalah
metode yang menggunakan serangkaian tahap dalam mengalokasikan biaya departemen
jasa ke departemen produksi. Metode timbal balik merupakan metode yang paling
dipilih dari ketiga metode yang ada karena, tidak seperti metode lainnya,
metode tersebut memperhitungkan seluruh arus timbal-balik antardepartemen jasa.
Isu-isu implementasi
Isu implementasi
yang utama adalah pilihan metode alokasi yang paling akurat. Tiga isu tambahan
yang dipertimbangkan ketika mengimplementasikan pendekatan alokasi departemen
adalah (1) pengaruh disinsentif yang muncul ketika dasar alokasi ditetapkan
tidak berkaitan dengan penggunaan, (2) pengaruh disinsentif yang muncul ketika
dasar alokasi ditetapkan berdasarkan penggunaan aktual, dan (3) pengaruh
disinsentif yang muncul ketika alokasi biaya melebihi harga beli di luar.
D.
Alokasi
Biaya pada Industry Jasa
Alokasi biaya
dimulai dengan mengidentifikasi departemen mana yang langsung mendukung kedua
jenis pinjaman, yaitu departemen operasi dan departemen pemasaran. Departemen
lainnya mendukung departemen operasi dan departemen pemasaran. Dua departemen
pendukung yang penting adalah departemen jasa administrasi dan departemen
akuntansi. Pada tahap ketiga atau tahap terakhir, biaya dan departemen operasi
dan departemen pemasaran dialokasikan ke dua jenis pinjaman, yaitu pinjaman
komersial dan pinjaman perumahan.
E.
Perhitungan
Biaya Produk Gabungan
Produk gabungan
merupakan produk-produk dari proses produksi yang sama yang memiliki nilai jual
yang relatif besar. Produk-produk yang nilai total penjualannya lebih kecil
jika dibandingkan dengan nilai jual produk gabungan diklasifikasikan sebagai
produk sampingan. Titik dalam proses produksi gabungan di mana setiap produk
dapat diidentifikasi untuk pertama kalinya disebut juga titik pisah. Biaya
tambahan yang terjadi setelah titik pisah yang dapat diidentifikasi langsung ke
setiap produk disebut juga biaya pemrosesan tambahan atau biaya yang dapat
dipisahkan.
Metode untuk mengalokasikan biaya gabungan
ke produk gabungan
Metode yang
digunakan adalah metode ukuran fisik, metode niali jual pada titik pisah, dan
metode nilai bersih yang dapat direalisasikan.
Metode ukuran fisik merupakan metode
cukup ilmiah, menggunakan ukuran fisik seperti pon, gallon, yard atau volume
unit yang diproduksi pada titik pisah untuk mengalokasikan biaya gabungan ke
produk gabungan. Keunggulan dan kelemahannya adalah, keunggulan dari metode
fisik adalah metode ini mudah digunakan dan kriteria untuk alokasi biaya
gabungan bersifat objektif. Namun, metode ini mengabaikan kapabilitas untuk
menghasilkan pendapatan dari setiap produk yang dapat bervariasi di antara
produk-produk gabungan dan tidak memiliki hubungan sama sekali dengan ukuran
fisik apa pun.
Metode nilai jual pada titik pisah,
mengalokasikan biaya gabungan ke produk gabungan berdasarkan nilai jual
realtifnya pada titik pisah. Keunggulan dan kelemahan dari metode ini adalah
keunggulannya bahwa metode tersebut mudah dihitung dan dialokasikan menurut
pendapatan dari setiap produk, kelemahannya yaitu metode ini harga pasar untuk
beberapa industry berubah secara konstan.
Metode
nilai bersih yang dapat direalisasikan
yaitu, estimasi nilai jual produk pada titik pisah yang ditentukan dengan cara
mengurangkan biaya pemrosesan tambahan dengan biaya penjualan sesudah titik
pisah dari estimasi nilai jual akhir produk. Keunggulan dan kelemahan dari
metode ini adalah lebih unggul jika dibandingkan dengan metode ukuran fisik
karena seperti metode nilai jual pada titik pisah, metode ini memperlihatkan
alokasi yang menghasilkan tingkat profitabilitas yang dapat diprediksi dan
dibandingkan antarproduk.Sumber : Cokins, et. al., 2011, "Manajemen Biaya penekanan Strategis", Buku 1, Edisi 5, Jakarta : Salemba Empat
No comments:
Post a Comment