BAB 4 : JOB COSTING
A. Konsep-konsep
yang menjadi rangka bangun sistem kalkulasi biaya
Dalam
konsep yang menjadi rangka bangun sitem kalkulasi biaya ada dua yang akan
dijadikan objek biaya yaitu biaya langsung dan biaya tak langsung. Kita akan
bahas satu persatu dari kedua biaya tersebut karena kedua biaya tersebut
mempunyai pembebanan baiya dengan istilah yang berbeda. Pembebanan biaya yaitu
istilah yang umum untuk membebankan suatu objek biaya. Yang pertama kita bahas
proses pembebana biaya langsung, biaya langsung akan dibebankan ke objek biaya
dengan melalui proses penelusuran biaya. Penenlusuran biaya ini hanya digunakan
untuk biaya langsung saja. Setelah melakukan proses dengan penelusuran
biaya maka biaya langsung akan menjadi objek biaya.
Kedua
yaitu biaya tak langsung yang hanya memiliki perbedaan dalam prosesnya yang
dinamakan alokasi biaya. Alokasi biaya ini juga hanya untuk memproses biaya tak
langsung menjadi objek biaya. Selain itu kita juga harus mengetahui dua istilah
dalam sistem kalkulasi biaya yaitu pool biaya dan dasar alokasi biaya. Pool
biaya adalah pengelompokan pos-pos biaya individual sedangkan dasar alokasi
biaya adalah pengalokasian biaya perusahaan dalam mengoperasikan mesin yang
dikumpulkan dalam suatu pool biaya tunggal diantara produk yang berbeda.
B. Sistem
Job-Costing dan Process-Costing
Sitem Job-Costing yaitu produksi
barang atau jasa yang berbeda bentuk, sumber daya dan pelayanannya. Biasanya
hanya diproduksi terbatas atau limited edition atau bisa saja sesua dengan
pesanan satu konsumen sehingga produk yang diproduksi beragam sesuai keinginan
konsumen.
Sistem Process-Costing yaitu
produksi barang atau jasa dalam jumlah yang besar tetapi semua produknya sama
dari segi bentuk maupun isinya. Semua konsumen akan mendapatkan produk yang
sama yang diproduksi oleh perusahaan.
Adapun perbedaan dari kedua sistem
tersebut yaitu pada produk atau barang yang dikeluarkannya . seperti
job-costing (unit produk dan jasanya berbeda) sedangkan process-costing (jumlah
yang banyak unit produksi dan jasa sama).
C. Kalkulasi
biaya aktual pada perusahaan manufaktur
Kalkulasi biaya aktual adalah
sistem kalkulasi biaya yang menelusuri biaya langsung ke objek biaya dengan
memakai tarif biaya langsung aktual dikalikan jumlah aktual input biaya
langsung.
Berikut ini merupakan tujuh langkah
dalam membebankan biaya ke job,
Langkah
1 : mengidentifikasi pekerjaan yang dipilih sebagai objek biaya.
Langkah
2 : mengidentifikasi biaya langsung job atau pekerjaan.
Langkah
3 : memilih dasar alokasi biaya yang digunakan untuk mengalokasikan biaya tidak
langsung ke job.
Langkah
4 : mengidentifikasi biaya tidak langsung yang terkait dengan setiap dasar
alokasi biaya.
Langkah
5 : menghitung tarif per unit dari setiap dasar alokasi biaya yang digunakan
untuk mengalokasikan biaya tidak langsung ke job.
Langkah
6 : menghitung biaya tidak langsung yang dialokasikan ke job.
Langkah
7 : menghitung biaya total job dengan menambahkan semua biaya langsung dan
tidak langsung yang dibebankan ke job.
D. Kalkulasi
biaya normal
Kalkulasi biaya normal adalah
sistem kalkulasi biaya yang menelusuri biaya langsung ke objek biaya dengan
menggunakan tarif biaya langsung aktual dikali dengan kuantitas aktual dari input
biaya langsung , dan mengalokasikan biaya tidak langsung berdasarkan tarif
biaya tidak langsung yang dianggarkan dikali dengan kuantitas aktual dari dasar
alokasi biaya.
Jadi , perbedaan antara kalkulasi
biaya aktual dengan kalkulasi biaya normal adalah kalau kalkulasi biaya aktual
tarif biaya langsung aktual dikalikan jumlah aktual input biaya langsung
sedangkan kalkulasi biaya normal tarif biaya langsung aktual dikali dengan
kuantitas aktual dari input biaya langsung , dan mengalokasikan biaya tidak langsung
berdasarkan tarif biaya tidak langsung yang dianggarkan dikali dengan kuantitas
aktual dari dasar alokasi biaya.
Peran teknologi juga diperlukan
dalam job costing untuk memper cepat kinerja dan membantu manajer dalam membuat
keputusan. Teknologi yang mendukung saat ini ialah barcode yang ditempelkan
pada barang yang dijual maupun yang dibeli. Dengan bantuan barcode tersebut
karyawan atau manajer tidak perlu lagi menghitung satu-persatu barang yang
tersedia digudang maupun yang terjual. Jadi peran teknologi disini sangat
penting dalam efisiensi kinerja dalam perusahaan.
E. Periode
Waktu yang Digunakan untuk Menghitung Tarif Biaya Tidak Langsung
Dalam menghitung periode waktu ada
dua yaitu numerator dan denominator.
Tentulah ada perbedaan antara keduanya, berikut ini adalah penjelasan
tentang numerator dan denominator. Numerator ialah semakin pendek periode,
semakin besar pula pengaruh pola musiman terhadap jumlah biaya. Denominator
ialah menggunakan periode yang lebih panjang alasannya kebutuhan untuk menyebar
biaya tidak langsung tetap bulanan ketingkat produksi bulanan yang fluktuatif.
F. Kalkulasi
Biaya Normal
Kalkulasi biaya normal adalah
sistem kalkulasi biaya yang menelusuri biaya langsung ke objek biaya dengan
menggunakan tarif biaya langsung aktual dikali dengan kuantitas aktual dari
input biaya langsung, dan mengalokasikan biaya tidak langsung berdasarkan tarif
biaya tidak langsung yang dianggarkan dikali dengan kuantitas aktual dari dasar
alokasi biaya.
G. Sistem
Kalkulasi Biaya Normal atas Pekerjaan pada Perusahaan Manufaktur
Dalam sistem ini terdapat beberapa
transaksi yang saling berkaitan yaitu transaksi pembelian bahan, transaksi
bahan yang dikirim ke lokasi , transaksi pembayaran gaji, transaksi biaya
overhead manufaktur, transaksi alokasi overhead manufaktur, transaksi
penyelesaian dan transfer barang jadi, transaksi HPP transaksi biaya pemasaran,
dan yang terakhir transaksi pendapatan penjualan.
H. Biaya
Tidak Langsung yang Dianggarkan dan Penyesuaian Akhir Tahun Akuntansi
Penggunaan tarif biaya tidak
langsung yang dianggarkan dan normal costing untuk menggantikan actual costing
mempunyai keunggulan dimana biaya tidak langsung dapat dibebankan ke job
individual selaras dengan proses serta tepat waktu, dan bukan hanya pada akhir
tahun fiskal ketika biaya aktual diketahui.
Ada pendekatan utama pada akuntansi
untuk overhead manufaktur yang dialokasikan terlalu rendah yang disebabkan
karena mengestimasi terlalu rendah biaya overhead manufaktur dan mengestimasi
terlalu tinggi kuantitas dasar alokasi biaya. Berikut ini merupakan pendekatan
akuntansi,
Pendekatan tarif
alokasi yang disesuaikan yaitu menetapkan
kembali semua ayat jurnal overhead dalam buku besar dan buku besar pembantu
dengan menggunakan tarif biaya aktual, bukan tarif biaya yang dianggarkan.
Pendekatan prorasi
yaitu menyebarkan overhead yang dialokasikan terlalu rendah atau overhead yang
dialokasikan terlalu tinggi diantara saldo akhir barang dalam proses, barang
jadi, dan harga pokok penjualan.
Pendekatan penghapusan
harga pokok penjualan yaitu overhead yang
dialokasikan terlalu tinggi akan dimasukkan kedalam harga pokok penjualan tahun
berjalan.
No comments:
Post a Comment