BAB : 15
LOKASI BIAYA DEPARTEMEN
PENDUKUNG, BIAYA BERSAMA, DAN PENDAPATAN
Mengalokasikan Biaya Departemen Pendukung ke
Departemen Operasi
Perusahaan membedakan antara
departemen operasi dengan departemen pendukung. Departemen operasi yang juga
disebut departemen produksi pada perusahaan manufaktur, akan menambahkan nilai
kesuatu produk atau jasa secara langsung. Departemen pendukung yang juga
disebut departemen jasa, memberikan jasa yang akan membantu departemen internal
lainnya dan departemen pendukung pada suatu perusahaan. Para manajer akan
menggunakan dua metode dasar untuk mengalokasikan biaya departemen pendukung,
metode alokasi biaya dengan tarif tunggal dan metode alokasi biaya dengan tarif
ganda.
Metode tarif tunggal yang juga
disebut metode alokasi biaya dengan tarif tunggal mengalokasikan biaya dalam
setiap pool biaya ke objek biaya. Di sisni kitak tidak perlu membedakan antara
biaya tetap dan biaya variabel dalam pool biaya. Metode tarif ganda yang juga
disebut metode alokasi biaya dengan tarif ganda mengklasifikasikan biaya dalam
setiap pool biaya menjadi dua pool , pool biaya variabel dan pool biaya tetap
dimana setiap pool menggunakan dasar alokasi biaya yang berbeda.
Masalah yang dihadapi ketika
menerapkan metode tarif tunggal adalah bahwa metode ini membuat biaya tetap
yang dialokasikan sebesar biaya perjam disajikan sebagai biaya variabel bagi
pengguna departemen. Hal ini dapat menyebabkan divisi operasi mengambil
tindakan yang akan membahayakan SHC secara keseluruhan.
Tarif yang dianggarkan
versus aktual
Tarif yang dianggarkan juga membantu
manajer departemen pemasuk / pendukung manajer departemen penasok kemungkinan
akan memandang tarif yang dianggarkan secara negatif, jika varians biaya yang
tidak menguntungkan terjadi akibat kenaikan harga yang berada diluar
kendalinya.
Alokasi berdasarkan
penggunakan yang dianggarkan, penggunakan aktual, dan tingkat kapasitas
Alokasi berdasarkan penggunakan yang
dianggarkan, apabila penggunakan yang dianggarkan dijadikan sebagai dasar
alokasi, divisi pengguna akan mengetahui sebelumnya biaya yang dialokasikan ke
divisinya tanpa menghiraukan penggunakan aktual pada ketiga kasus. Informasi
ini akan membantu divisi penggunakan ketika menyusun baik perencanaan jangka
panjang pendek maupun jangka panjang. Pengalokasian biaya tetap berdasarkan
penggunakan jangka panjang yang dianggarkan dapat menggoda beberapa manajer
untuk mengestimasi terlalu rendah penggunakan yang direncanakannya.
Alokasi berdasarkan penggunakan
aktual, penggunakan aktual dijadikan sebagai dasar alokasi, divisi penggunakan
tidak akan mengetahui berapa biaya tetap yang dialokasikan ke divisinya hingga
akhir periode anggaran. Alokasi brdasarkan kapasitas praktis, seperti telah
kita lihat, sebuah alternatif untuk menggunakan ukuran kapasitas yang diminta.
Penggunaan yang dianggarkan atau penggunakan aktual adalah mengalokasikan biaya
tetap departemen berdasarkan kapasitas praktik yang disediakan.
Pendekatan ini memiliki tiga fitur
yaitu, setiap divisi hanya dibebankan atas jasa fasilitas komputer yang
benar-benar digunakan, variasi penggunakan aktual dalam satu divisi tidak akan
mempengaruhi biaya yang dalokasikandivisi lain dan akasitas tidak terpakai
departemen tetap diperhitungkan tetapi tidak dialokasikan ke divisi pengguna.
Mengalokasikan biaya
beberapa departemen pendukung
Sekarang kita akan membahas tiga
metode untuk mengalikasikan biaya departemen pendukung yang bersifat
resiprokal: langsung, step-down dan resiprokal. Metode langsung yang juga
disebut metode alokasi langsung , mengalokasikan biaya setiap departemen
pendukung hanya ke departemen operasi. Metode step-downyang juga disebut metode
alokasi step-down , mengalokasikan biaya departemen pendukung ke departemen
pendukung lainnya dan ke departemen operasi secara berurutan sehingga hanya
mengakui sebagian jasa bersama yang diberikan diantara semua departemen
pendukung.
Metode resiprokal yang juga disebut
metode alokasi resiprokal , mengalokasikan biaya departemen pendukung ke
depareten operasi dengan mengakui sepenuhnya jasa bersama yang diberikan di
antara semua departemen pendukung. Cara lain untuk mengimplementasikan metode
resiprokal adalah dengan merumuskan dan menyelesaikan persamaan linear. Cara
ini memerlukan tiga langkah yaitu,
Langkah
1 : menyatakan biaya departemen pendukung dan hubungan resiprokal departemen
pendukung dalam bentuk persamaan linear.
Langkah
2 : menyelesaikan serangkaian persamaan linear untuk memperoleh total biaya
resiprokal setiap departemen pendukung.
Langkah
3 : mengalokasikan total biaya resiprokal setiap departemen pendukung ke semua
departemen lainnya berdasarkan presentase penggunaan.
Total biaya resiaprokal setiap
departemen pendukung yang lebih benar dari jumlah yang dianggarkan
memperlihatkan bahwa alokasi biaya pendukung akan dilakukan kesemua departemen
yang menggunakan jasa dan bukan ke departemen operasi saja.
Kaji ulang metode
Metode resiprokal secara konseptual
merupaka metode yang paling tepat karena mempertimbangkan jasa bersama yang
diberikan di antara semua departemen pendukung. Keunggulan dari metode langsung
dan step-down adalah bahwa metode-metode tersebut mudah dihitung dan dipahami
jika dibandingkan dengan metode resiprokal. Keunggulan lain dari metode
resiprokal adalah bahwa metode ini menyoroti total biaya resiprokal departemen
pendukung dan bagaimana biaya tersebut berbeda dengan biaya yang dianggarkan
atau aktual departemen bersangkutan. Baik metode langsung maupun step-down
tidak dapat memberikan informasi yang relevan ini untuk membuat keputusan.
Mengalokasikan biaya
bersama
Biaya bersama adalah biaya
mengoperasikan suatu fasilitas, aktifitas atau objek biaya yang dibagi oleh dua
atau lebih pengguna. Metode alokasi biaya stand-alone , menggunakan informasi
yang terkait dengan setiap pengguna objek biaya sebagai entitas terpisah untuk
menentukan bobot alokasi biaya. Metode alokasi biaya inkremental , menetapkan
peringkat setiap pengguna objek biaya mulai dari yang paling bertanggung jawab
terhadap biaya bersama dan kemudahan menggunakan peringkat ini untuk
mengalokasikan biaya di antara pera pengguna tersebut. Pengguna yang menempati
peringkat ketiga disebut sebagai pengguna inkremental kedua dan menerima
alokasi biaya tambahan yang berasal dari tiga penggunaan bukan dari dua
penggunaan dan begitu seterusnya.
Jika terdapat lebih dari dua pihak,
metode ini mengharuskan kedua belah pihak diperingkat dari yang pertama hingga
yang terakhir. Menurut metode inkremental, biasanya pihak utama menerima
alokasi biaya bersama yang palling tinggi. Apabila kedua belah pihak dianggap
sebagai pihak utama, tidak akan ada pihak inkremental.
Alokasi biaya dan
kotrak
Banyak kontrak komersial yang
memasukkan klausa berdasarkan informasi tentang akuntansi biaya sebagai contoh
:
-
Kontrak antara
departemen pertahanan dan sebuah perusahaan yang ,mendesain serta merakit
pesawat tempur baru menyebutkan bahwa harga yang akan dibayarkan untuk sebuah
pesawat didasarkan pada biaya langsung dan overhead kontraktor ditambah fee
teap.
-
Konttrak antara
perusahaan konsultan energi dan sebuah rumah sakit meyebutkan bahwa perusahaan
konsultan akan menerima fee tetap ditambah bagian penghematan biaya energi yang
berasal dari pengimplementasian rekomendasi yang diberikan perusahaan
konsultan.
Perselisihan
yang sering kali terjadi dalam kontrak biasanya berkaitan dengan masalah
alokasi biaya. Dalam melakukan kontrak dengan pemerintah bermainpertimbangan
politik dan prinsip akuntansi yang kompleks.
Kewajaran penetapan
harga
Penetapan harga tetap berdasarkan
pasar atas suatu kontrak tidak akan berhasil menarik para kontraktor, atau
harga kontrak terlalu tinggi dari sudut pandang pemerintah. Pihak-pihak yang terlibat
dalam kontrak masih menganggapnya “masuk akal” atau “wajar” untuk membantu
menetapkan nilai kontrak. Beberapa biaya dapat dimasukkan dalam kategori
“diperbolehkan” sementara yang lain “tidak diperbolehkan”. Biaya yang
diperbolehkan adalah yang telah disepakati oelh pihak-pihak yang terlibat dalam
kontrak untuk disertakan dalam biaya yang akan dibayarkan kembali. Perselisihan
komtrak dan tuduhan mengenai penagihan yang terlalu besar kepada pemerintah
bisa saja terjadi dari waktu ke waktu.
Alokasi pendapatan dan
produk yang dibundel
Pendapatan adalah arus masuk aktiva
yang diterima atas produk atau jasa yang diberikan kepada pelanggan. Analog
dengan alokasi biaya, alokasi pendapatan terjadi apabila pendapatan terkait
dengan obejk pendapatan tertentu tetapi tidak dapat ditelusuri dengan cara yang
memungkinkan secara ekonomis. Objek pendapatan adalah segala sesuatu dimana
pengukura pendapatan yang terpisah diinginkan. Produk yang dibundel adalah
paket yang terdiri dari dua lebih produk yang dijual dengan satu harga tetapi
masing-masing komponennya dapat dijual sebagai item terpisah pada harga
“stand-alone”nya sendiri.
Metode alokasi
pendapatan
Metode alokasi pendapatan
stand-alone, menggunakan informasi tentang produk tertentu dalam bungkusan atau
bundel sebagai bobot untuk mengalokasikan pendapatan tersebut kesetiap produk.
Istilah stand-alone mengacu pada prosuk sebagai pos terpisah. Metode alokasi
pendapatan inkremental, memeringkat setiap produk dalam satu paket atau bundel
sesuai denga kriteria yang deitentukan oleh menejemen, seperti produk dalam
satu bundel dengan penjualan paling banyak dan kemudian menggunakan peringkat
ini untuk mengalokasikan pendapatan gabungan ke masing-masing produk. Metode
alokasi pendapatan lain, pertimbangan manajemen yang secara eksplisit tidak
didasarkan pada rumus tertentu merupakan metode alokasi pendapatan lain.
No comments:
Post a Comment