BAB 17 :
KALKULASI BIAYA PROSES
Dalam bab ini kita akan mempelajari
tentang persediaan. Perhitungan persediaan ini akan mudah dilakukan pada
perusahaan dagang yang tidak memproduksi tetapi hanya menjualnya saja, akan
tetapi bagi perusahaan yang memproduksi cukuplah rumit dalam perhitungannya.
Alasan rumitnya perhitungan persediaan di perusahaan yang memproses barang
mentah menjadi barang jadi ketika persediaan sedang diproses dan yang sudah
selesai diproses. Metode untuk menghitung persediaan sendiri yaitu ada metode
FIFO , metode rata-rata tertimbang, dan metode kalkulasi biaya standar. Sebuah
perusahaan harus memilih salah satu dari ketiga metode tersebut.
Sebelum kita melanjutkan pembahasan
ada dua hal yang perlu dibandingkan yaitu sistem kalkulasi biaya pekerjaan dan
sistem kalkulasi biaya proses. Perbandingannya yaitu pada sistem kalkulasi
biaya pekerjaan, unit produk atau jasa yang berbeda dapat diidentifikasi. Sistem
kalkulasi biaya proses, sejumlah besar unit produk atau jasa yang identik atau
serupa. Dalam sistem kalkulasi biaya proses biaya per unit produk atau jasa
diperoleh dengan membebankan total biaya ke banyak unit yang identik atau
serupa.
Perbedaan utama antara kalkulasi
biaya proses dan kalkulasi biaya pekerjaan terletak pada perluasan rata-rata
yang digunakan untuk menghitung biaya per unit produk atau jasa. Sistem
kalkulasi biaya proses memisahkan biaya ke dalam kategori biaya menurut kapan
biaya itu dimasukkan ke dalam proses. Dalam bab ini di jelaskan bahwa kalkulasi
biaya proses digunakan pada barang atau jasa serupa yang diproduksi secara
masal. Biasanya hal ini digunakan pada perusahaan makanan dan lain sebagainya.
Ada lima langkah dalam menggunakan sistem
kalkulasi biaya proses untuk membebankan biaya unit yang telah diselesaikan
maupun belum terselesaikan atau sedang dalam proses akhir. Langkah pertama
yaitu mengikhtisarkan arus unit fisik output, langkah ke dua menghitung output
dalam istilah ekuivalen, langkah ke tiga menghitung biaya per unit ekuivalen.
Langkah ke empat mengikhtisarkan total biaya yang akan diperhitungkan, dan yang
terakhir langkah ke lima yaitu membebankan total biaya ke unit yang telah
selesai dan ke unit barang dalam proses akhir.
Untuk mengilustrasikan kalkulasi
biaya proses dalam bab ini akan disajikan beberapa kasus. Ada tiga kasus yang
diberikan dalam bab ini untuk mengilustrasikannya. Kasus pertama yaitu
kalkulasi biaya proses tanpa persediaan awal dan akhir barang dalam proses,
kasus ke dua yaitu kalkulasi biaya proses tanpa persediaan awal barang dalam
proses tetapi memiliki beberapa persediaan akhir barang dalam proses, dan yang
terakhir kasus ke tiga yaitu kalkulasi biaya proses dengan beberapa persediaan
awal dan akhir barang dalam proses.
Pada kasus yang pertama menunjukkan
bahwa dalam sistem kalkulasi biaya proses, rata-rata biaya per unit dihitung
dengan membagi total biaya selama suatu periode akuntansi dengan total unit
yang diproduksi selama periode tersebut. Kasus ini dapat diberlakukan apabila
perusahaan membuat produk atau memberikan jasa yang homogen tetapi tidak
memiliki unit yang belum selesai ketika setiap periode akuntansi berakhir, yang
merupakan situasi umum pada organisasi sektor jasa.
Dalam kasus yang ke dua ini kita
akan memperlajari tidak adanya persediaan tetapi memiliki beberapa persediaan
akhir dalam pemrosesan. Pemesanan produk tidak bisa serentak pada awal bulan
semuanya dikarenakan setiap pelanggan berbeda-beda. Pelanggan yang satu dengan yang
lain akan melakukan pemesanan dalam satu bulan tetapi dalam waktu atau tanggal
yang berbeda ada yang di awal atau ditengah maupun diakhir. Maka daripada itu
ada perhitungan yang perlu dipertimbangkan terhadap barang yang masih diproses
maupun yang telah selesai diproses.
Yang perlu dicatat yaitu bahwa unit
yang baru dirakit sebagian tidak sama dengan unit yang telah dirakit
sepenuhnya. Diperlukan beberapa langkah dalam menentukan hal tersebut. Langkah
pertama, mengikhtisarkan arus unit fisik output. Langkah ke dua, menghitung
output dalam istilah unit ekuivalen. Langkah ke tiga, menghitung biaya per unit
ekuivalen. Langkah ke empat, mengikhtisarkan total biaya untuk diperhitungkan.
Langkah ke lima, membebankan total biaya ke unit yang telah selesai dan ke unit
barang dalam proses akhir.
Unit
ekuivalen adalah jumlah yang berasal dari unit output yang menghabiskan
kuantitas setiap output berupa unit yang telah selesai dan unit yang belum
selesai dari barang yang diproses dan mengkonversikan kuantitas input menjadi
jumlah unit output jadi yang dapat dibuat dengan kuantitas input tersebut.
Metode rata-rata
tertimbang
Metode kalkulasi biaya proses
rata-rata tertimbang menghitung biaya per unit menghitung biaya per unit
ekuivalen dari semua pekerjaan yang telah dilakukan hingga tanggal tersebut dan
membebankan biaya ini ke unit ekuivalen yang telah selesai serta dipindahkan
dari proses dan ke unit ekuivalen persediaan akhir barang dalam proses. Biaya
rata-rata tertimbang adalah total semua biaya yang tercantum pada akun barang
dalam proses dibagi dengan total unit
ekuivalen dari pekerjaan yang telah dilakukan pada tanggal tersebut.
Ada lima langkah dalam menggunakan
metode rata-rata tertimbang. Langkah pertama , mengikhtisarkan arus unit fisik.
Langkah ke dua, menghitung output dalam istilah unit ekuivalen. Langkah ke
tiga, menghitung biaya per unit ekuivalen. Langkah ke empat, mengikhtisarkan
total biaya untuk diperhitungkan. Langkah ke lima, membebankan total biaya ke
unit yang telah selesai dan ke unit barang dalam proses akhir.
Metode FIFO
Metode FIFO mengasumsikan bahwa unit
ekuivalen barang dalam proses paling awal akan diselesaikan terlebih dahulu.
Fitur-fitur yang membedakan metode kalkulasi biaya proses FIFO adalah bahwa
pekerjaan yang dilakukan sebelum periode berjalan atas persediaan awal
dipisahkan dari pekerjaan yang dilakukan selama periode berjalan. Dalam metode
FIFO ini juga memiliki lima langkah seperti di metode biaya rata-rata tertimbang.
Perbandingan antara metode biaya
rata-rata tertimbang dengan metode FIFO ialah pada ke dua metode lebih
menguntungkan metode FIFO karena pada persedian akhir di metode rata-rata
tertimbang terlihat lebih banyak dibandingkan dengan metode FIFO.
Biaya transfer masuk
pada kalkulasi biaya proses
Biaya transfer masuk pada kalkulasi
biaya proses adalah biaya yang terjadi di departemen sebelumnya yang terus
dicatat sebagai biaya produk ketika produk tersebut berpindah ke proses
selanjutnya dalam suatu siklus produksi. Biaya transfer masuk ini diperlakukan
seolah-olah biaya ini merupakan jenis terpisah dari bahan langsung yang
ditambahkan pada awal proses.
Poin-poin yang harus diingat tentang
biaya transfer masuk yaitu:
1. Pastikan
untuk melibatkan biaya transfer masuk dari departemen sebelumnya ke dalam
kalkulasi anda.
2. Ketika
menghitung biaya yang akan ditransfer atas dasar FIFO, jangan lewatkan biaya
yang dibebankan pada periode sebelumnya ke unit-unit yang diproses pada awal
periode berjalan tetapi sekarang dimasukkan dalam unit yang ditransfer.
3. Biaya
per unit mungkin berfluktuasi antarperiode. Karena itu, unit yang ditransfer
dapat saja terdiri dari batch-batch yang diakumulasikan dengan biaya per unit
yang berbeda.
4. Unit-unit
mungkin diukur dengan denominasi yang berbeda di departemen yang juga berbeda.
Sistem kalkulasi biaya
hybrid
Sistem kalkulasi biaya hybrid
memadukan karakteristik baik sistem kalkulasi biaya pekerjaan maupun kalkulasi
biaya proses. Jadi biaya proses yaitu jenis umum dari sistem kalkulasi biaya
hybrid.
No comments:
Post a Comment