Friday 13 November 2015

Akuntansi Biaya Resume Bab 17

BAB 17 :
KALKULASI BIAYA PROSES

            Dalam bab ini kita akan mempelajari tentang persediaan. Perhitungan persediaan ini akan mudah dilakukan pada perusahaan dagang yang tidak memproduksi tetapi hanya menjualnya saja, akan tetapi bagi perusahaan yang memproduksi cukuplah rumit dalam perhitungannya. Alasan rumitnya perhitungan persediaan di perusahaan yang memproses barang mentah menjadi barang jadi ketika persediaan sedang diproses dan yang sudah selesai diproses. Metode untuk menghitung persediaan sendiri yaitu ada metode FIFO , metode rata-rata tertimbang, dan metode kalkulasi biaya standar. Sebuah perusahaan harus memilih salah satu dari ketiga metode tersebut.
            Sebelum kita melanjutkan pembahasan ada dua hal yang perlu dibandingkan yaitu sistem kalkulasi biaya pekerjaan dan sistem kalkulasi biaya proses. Perbandingannya yaitu pada sistem kalkulasi biaya pekerjaan, unit produk atau jasa yang berbeda dapat diidentifikasi. Sistem kalkulasi biaya proses, sejumlah besar unit produk atau jasa yang identik atau serupa. Dalam sistem kalkulasi biaya proses biaya per unit produk atau jasa diperoleh dengan membebankan total biaya ke banyak unit yang identik atau serupa.
            Perbedaan utama antara kalkulasi biaya proses dan kalkulasi biaya pekerjaan terletak pada perluasan rata-rata yang digunakan untuk menghitung biaya per unit produk atau jasa. Sistem kalkulasi biaya proses memisahkan biaya ke dalam kategori biaya menurut kapan biaya itu dimasukkan ke dalam proses. Dalam bab ini di jelaskan bahwa kalkulasi biaya proses digunakan pada barang atau jasa serupa yang diproduksi secara masal. Biasanya hal ini digunakan pada perusahaan makanan dan lain sebagainya.
             Ada lima langkah dalam menggunakan sistem kalkulasi biaya proses untuk membebankan biaya unit yang telah diselesaikan maupun belum terselesaikan atau sedang dalam proses akhir. Langkah pertama yaitu mengikhtisarkan arus unit fisik output, langkah ke dua menghitung output dalam istilah ekuivalen, langkah ke tiga menghitung biaya per unit ekuivalen. Langkah ke empat mengikhtisarkan total biaya yang akan diperhitungkan, dan yang terakhir langkah ke lima yaitu membebankan total biaya ke unit yang telah selesai dan ke unit barang dalam proses akhir.
            Untuk mengilustrasikan kalkulasi biaya proses dalam bab ini akan disajikan beberapa kasus. Ada tiga kasus yang diberikan dalam bab ini untuk mengilustrasikannya. Kasus pertama yaitu kalkulasi biaya proses tanpa persediaan awal dan akhir barang dalam proses, kasus ke dua yaitu kalkulasi biaya proses tanpa persediaan awal barang dalam proses tetapi memiliki beberapa persediaan akhir barang dalam proses, dan yang terakhir kasus ke tiga yaitu kalkulasi biaya proses dengan beberapa persediaan awal dan akhir barang dalam proses.
            Pada kasus yang pertama menunjukkan bahwa dalam sistem kalkulasi biaya proses, rata-rata biaya per unit dihitung dengan membagi total biaya selama suatu periode akuntansi dengan total unit yang diproduksi selama periode tersebut. Kasus ini dapat diberlakukan apabila perusahaan membuat produk atau memberikan jasa yang homogen tetapi tidak memiliki unit yang belum selesai ketika setiap periode akuntansi berakhir, yang merupakan situasi umum pada organisasi sektor jasa.
            Dalam kasus yang ke dua ini kita akan memperlajari tidak adanya persediaan tetapi memiliki beberapa persediaan akhir dalam pemrosesan. Pemesanan produk tidak bisa serentak pada awal bulan semuanya dikarenakan setiap pelanggan berbeda-beda. Pelanggan yang satu dengan yang lain akan melakukan pemesanan dalam satu bulan tetapi dalam waktu atau tanggal yang berbeda ada yang di awal atau ditengah maupun diakhir. Maka daripada itu ada perhitungan yang perlu dipertimbangkan terhadap barang yang masih diproses maupun yang telah selesai diproses.
            Yang perlu dicatat yaitu bahwa unit yang baru dirakit sebagian tidak sama dengan unit yang telah dirakit sepenuhnya. Diperlukan beberapa langkah dalam menentukan hal tersebut. Langkah pertama, mengikhtisarkan arus unit fisik output. Langkah ke dua, menghitung output dalam istilah unit ekuivalen. Langkah ke tiga, menghitung biaya per unit ekuivalen. Langkah ke empat, mengikhtisarkan total biaya untuk diperhitungkan. Langkah ke lima, membebankan total biaya ke unit yang telah selesai dan ke unit barang dalam proses akhir.
            Unit  ekuivalen adalah jumlah yang berasal dari unit output yang menghabiskan kuantitas setiap output berupa unit yang telah selesai dan unit yang belum selesai dari barang yang diproses dan mengkonversikan kuantitas input menjadi jumlah unit output jadi yang dapat dibuat dengan kuantitas input tersebut.
Metode rata-rata tertimbang
            Metode kalkulasi biaya proses rata-rata tertimbang menghitung biaya per unit menghitung biaya per unit ekuivalen dari semua pekerjaan yang telah dilakukan hingga tanggal tersebut dan membebankan biaya ini ke unit ekuivalen yang telah selesai serta dipindahkan dari proses dan ke unit ekuivalen persediaan akhir barang dalam proses. Biaya rata-rata tertimbang adalah total semua biaya yang tercantum pada akun barang dalam proses dibagi dengan  total unit ekuivalen dari pekerjaan yang telah dilakukan pada tanggal tersebut.
            Ada lima langkah dalam menggunakan metode rata-rata tertimbang. Langkah pertama , mengikhtisarkan arus unit fisik. Langkah ke dua, menghitung output dalam istilah unit ekuivalen. Langkah ke tiga, menghitung biaya per unit ekuivalen. Langkah ke empat, mengikhtisarkan total biaya untuk diperhitungkan. Langkah ke lima, membebankan total biaya ke unit yang telah selesai dan ke unit barang dalam proses akhir.
Metode FIFO
            Metode FIFO mengasumsikan bahwa unit ekuivalen barang dalam proses paling awal akan diselesaikan terlebih dahulu. Fitur-fitur yang membedakan metode kalkulasi biaya proses FIFO adalah bahwa pekerjaan yang dilakukan sebelum periode berjalan atas persediaan awal dipisahkan dari pekerjaan yang dilakukan selama periode berjalan. Dalam metode FIFO ini juga memiliki lima langkah seperti di metode biaya rata-rata tertimbang.
            Perbandingan antara metode biaya rata-rata tertimbang dengan metode FIFO ialah pada ke dua metode lebih menguntungkan metode FIFO karena pada persedian akhir di metode rata-rata tertimbang terlihat lebih banyak dibandingkan dengan metode FIFO.
Biaya transfer masuk pada kalkulasi biaya proses
            Biaya transfer masuk pada kalkulasi biaya proses adalah biaya yang terjadi di departemen sebelumnya yang terus dicatat sebagai biaya produk ketika produk tersebut berpindah ke proses selanjutnya dalam suatu siklus produksi. Biaya transfer masuk ini diperlakukan seolah-olah biaya ini merupakan jenis terpisah dari bahan langsung yang ditambahkan pada awal proses.
            Poin-poin yang harus diingat tentang biaya transfer masuk yaitu:
1.      Pastikan untuk melibatkan biaya transfer masuk dari departemen sebelumnya ke dalam kalkulasi anda.
2.      Ketika menghitung biaya yang akan ditransfer atas dasar FIFO, jangan lewatkan biaya yang dibebankan pada periode sebelumnya ke unit-unit yang diproses pada awal periode berjalan tetapi sekarang dimasukkan dalam unit yang ditransfer.
3.      Biaya per unit mungkin berfluktuasi antarperiode. Karena itu, unit yang ditransfer dapat saja terdiri dari batch-batch yang diakumulasikan dengan biaya per unit yang berbeda.
4.      Unit-unit mungkin diukur dengan denominasi yang berbeda di departemen yang juga berbeda.
Sistem kalkulasi biaya hybrid

            Sistem kalkulasi biaya hybrid memadukan karakteristik baik sistem kalkulasi biaya pekerjaan maupun kalkulasi biaya proses. Jadi biaya proses yaitu jenis umum dari sistem kalkulasi biaya hybrid.

No comments:

Post a Comment