Monday 16 November 2015

Manajemen Biaya Resume Bab 1

BAB 1 : MANAJEMEN BIAYA DAN STRATEGI
Akuntansi Manajemen dan Peran Manajemen Biaya
Akuntansi manajemen adalah suatu profesi yang melibatkan kemitraan dalam pengambilan keputusan manajemen, menyusun perencanaan dan sistem manajemen kinerja, serta menyediakan keahlian dalam pelaporan keuangan dan pengendalian untuk membantu manajemen dalam memformulasikan dan mengimplementasikan suatu strategi organisasi.
Tahap dimana terjadinya peristiwa transaksi bisnis terjadi antara penjual dan pembeli
 
Manajemen biaya adalah pengembangan dan penggunaan dari informasi manajemen biaya. Informasi manajemen biaya dikembangkan dalam 5 tahapan.

Tahap 1, Peristiwa bisnis : Tahap dimana terjadinya peristiwa transaksi bisnis terjadi antara penjual dan pembeli
Tahap 2, Data : Kemudian ditahap kedua semua peristiwa bisnis diringkas menjadi sebuah data
Tahap 3, Informasi : Setelah semua data selesai dibuat maka data tersebut akan dijasikan informasi untuk dianalisis oleh pihak yang berkompeten seperti dari akuntansi manajemen
Tahap 4, Pengetahuan : Informasi tersebut lalu ditransformasikan dengan strategi dan lingkungan kompetisi
Tahap 5, Keputusan : Pada tahap terakhir maka pengetahuan tersebut oleh akuntansi manajemen akan dibuat keputusan bersama dengan tim manajemen dalam mengambil strategi manajemen

Fokus utama informasi manajemen biaya adalah kegunaan dan ketepatan waktu, sedangkan fokus utama laporan keuangan adalah keakuratan dan kepatuhan pada persyaratan pelaporan. Ada empat fungsi manajemen dalam penggunaan informasi manajemen biaya berikut ini merupakan keempat fungsi manajemen yaitu manajemen strategis, perencanaan dan pengambilan keputusan, pengendalian manajemen dan operasional, serta penyusunan laporan keuangan.
            Fungsi yang paling penting yaitu manajemen strategis (strategic management), informasi manajemen biaya yang dibutuhkan dalam pembuatan keputusan pemilihan produk serta metodenya, cara pemasaran, tingkat pembelian dan masalah jangka panjang. Selanjutnya, perencanaan dan pengambilan keputusan (planning and decision making), informasi manajemen biaya yang dibutuhkan untuk menentukan keputusan rutin yang meliputi pengantian peralatan pengelolaan arus kas, penganggaran pembelian bahan baku, penjadwalan produksi dan penetapan harga.
            Pengendalian manajemen dan operasional (management control and operational control), informasi manajemen biaya yang dibutuhkan sebagai dasar yang wajar dan efektif untuk menentukan operasi yang tidak efisien dan memberikan perhargaan serta memotivasi manajer yang paling efektif. Penyusunan laporan keuangan (preparation of financial statements), informasi manajemen biaya yang dibutuhkan untuk mendapatkan catatan akuntansi yang akurat mengenai persediaan dan aset lainnya.
Lingkungan Bisnis Kontemporer
            Banyak perubahan dalam lingkungan bisnis pada tahun-tahun belakangan telah menyebabkan modifikasi yang signifikan dalam praktik-praktik manajemen biaya. Perubahan-perubahan yang utama adalah ,
1.      Lingkungan bisnis global, Hal-hal yang mendorong perubahan bisnis global paling utama yaitu pada pasar dan perdagangan internasional.
2.      Teknologi produksi, supaya dapat tetap kompetitif dalam menghadapai kompetisi global yang makin ketat, perusahaan di seluruh dunia mengadopsi teknologi produksi yang baru.
3.      Penggunaaan teknologi informasi, internet, dan manajemen sumber daya perusahaan, ekonomi baru ini mencerminkan pertumbuhan ekonomi yang pesat pada perusahaan berbasis internet.
4.      Fokus pada pelanggan, proses bisnis ini memfokuskan manajer dalam membeli nilai pada pelanggal. Orientasi manajer dalam memfokuskan pada pelanggan yaitu pelayanan, kualitas, ketepatan waktu pengiriman dan merespon keinginan pelanggan.
5.      Organisasi manajemen, untuk jenis organisasi manajemen bersifat perintah dan kendali hierarki telah diubah menjadi bentuk organisasi yang lebih fleksible yang mndorong terjadinya kerja sama dalam tim dan koordinasi di antara fungsi-fungsi bisnis.
6.      Pertimbangan-pertimbangan sosial, politik dan budaya, cakupan perubahan sangat bervariasi yang mecakup tenaga kerja yang lebih memiliki etika dan terdiri dari berbagai ras.

Teknik-teknik manajemen kontemporer
            Akuntan manajemen yang dipandu oleh fokus strategis, telah merespon enam perubahan lingkungan bisnis kontemporer dengan 13 metode yang bermanfaat dalam mengimplementasikan strategi di saat-saat yang dinamis. Enam metode pertama berfokus langsung pada implementasi strategi yang meliputi kartu skor berimbang dan peta strategi, rantai nilai, perhitungan biaya dan manajemen berdasarkan aktivitas, intelijen bisnis, perhitungan biaya berdasarkan target, perhitungan biaya selama siklus hidup produk.
            Tujuh metode berikutnya membantu mencapai implementasi strategi melalui fokus pada perbaikan berkelanjutan yang meliputi penentuan tolok ukur, perbaikan proses bisnis, manajemen kualitas total, lean accounting, teori kendala, kesinambungan usaha perusahaan, dan manajemen risiko perusahaan.
Mengembangkan strategi kompetitif
            Dalam mengembangkan posisi kompetitif yang berkesinambungan, setiap perusahaan secara sengaja atau sebagai akibat tekanan pasar akan mencapai satu dari dua strategi kompetitif yaitu kepemimpinan biaya atau diferensiasi.
            Kepemimpinan biaya yaitu strategi di mana perusahaan mengungguli kompetitor dalam menghasilkan produk atau jasa dengan biaya yang paling rendah. Diferensiasi yaitu startegi yang diimplementasikan dengan cara menciptakan produk atau jasa yang unik dengan cara tertentu, biasanya memiliki kualitas yang lebih baik, fitur produk jasa pelanggan atau inovasi.
Lingkungan profesi manajemen biaya
            Ada lingkungan profesi profesional yaitu organisasi profesional dan sertifikasi profesional. Pada organisasi profesional akuntan manajemen akan dipengaruhi oleh dua jenis organisasi yang menetapkan seperangkat pedoman dan peraturan yang berhubungan dengan praktik-praktik akuntansi manajemen serta yang mempromosikan profesionalisme dan kompetisi akuntan manajemen. Kelompok organisasi yang pertama adalah pemerintah dan yang ke dua adalah organisasi yang mendukung pertumbuhan dan profesionalisme. Sertifikasi profesional mempunyai peran dan program menyediakan ukuran yang jelas tentang kapabilitas akuntan manajemen dalam hal pengalaman, pelatihan dan kinerja.

Sember : Buku Manajemen Biaya Penekanan Strategis /Blocher,Stout,dan Cokins/Penerbit Salemba Empat/Buku 1/Edisi 5 

Sunday 15 November 2015

Manajemen Keuangan Tugas Bab 5

Tugas
Manajemen Keuangan Bab 5
1.      Pengertian Pasar
Pasar adalah tempat dimana bertemunya penjual dan pembeli yang saling berinteraksi dalam transaksi jual beli yang berupa barang atau jasa.

2.      Jenis-jenis Pasar
a.       Pasar Tunai (Spot Market)
Pasar dimana asset dijual atau dibeli untuk pengiriman “on the spot”.
b.      Pasar Berjangka (Futures Market)
Pasar dimana partisipasinya pada hari ini setuju untuk membeli atau menjual asset pada tanggal tertentu dimasa depan.
c.       Pasar Uang (Money Market)
Pasar keuangan dimana dana dipinjam atau dipinjamkan dalam jangka waktu pendek (kurang dari satu tahun).
d.      Pasar Modal (Capital Market)
Pasar keuangan untuk daham dan utang jangka menengah atau jangka panjang (satu tahun atau lebih).
e.       Pasar Primer (Primary Market)
Pasar dimana perusahaan memeperoleh modal dengan menerbitkan efek baru.
f.       Pasar Sekunder (Secondary Market)
Pasar dimana efek dan asset keuangan lainnya diperdagangkan diantara investor setelah diterbitkan oleh perusahaan.
g.      Pasar Privat (Private Market)
Pasar dimana transaksi diselesaikan langsung oleh kedua belah pihak.
h.      Pasar public (Public Market)
Pasar dimana kontrak terstandarisasi diperdagangkan diperuntukkan yang terorganisasi.
i.        Pasar Aset Fisik
Pasar untuk produk-produk seperti gandum, real estar, computer, dan mesin.
j.        Pasar Aset Keuangan
Berhubungan dengan obligasi, wesel, hipotek dan klaim aset lainnya.
k.      Pasar Komoditi
Pasar yang memfasilitasi perdagangan komoditi.
l.        Pasar Derivatif
Merupakan sarana yang menyediakan instrument untuk mengelola resiko keuangan.
m.    Pasar Asuransi
Memfasilitasi redistribusi dari berbagai resiko.
n.      Pasar Valuta Asing
Pasar yang memfasilitasi perdagangan valuta asing.

3.      Hubungan Financing Decision
Financing decision adalah pendanaan perusahaan, mencari sumber dana yang biayanya paling murah atau rendah.
Hubungan financing decision dengan investmen decision dengan neraca yaitu mencari dana dan menggunakan dengan cara yang efektif.

4.      Jelaskan Pasar Primer dan Pasar Sekunder
a.       Pasar Primer
Pasar dimana perusahaan memperoleh modal engan menerbitkan efek baru
b.      Pasar Sekunder
Pasar dimana efek dan aset keuangan lainnya diperdagangakan diantara investor setelah diterbitkan oleh perusahaan.

5.      Jenis Perantara Keuangan
a.       Investasi perbankan
b.      Perbankan komersial
c.       Perusahaan jasa keuangan
d.      Asosiasi simpan pinjam
e.       Bank simpanan bersama
f.       Serikat kredit
g.      Dana pensiun
h.      Perusahaan asuransi jiwa
i.        Reksa dana
j.        Hedge fund

6.      Reksa Dana
Suatu organisasi yang menggabungkan dana investor untuk membeli instrumen keuangan dan mengurangi risiko melalui diversifikasi.

7.      Efek Pasar Modal Indonesia
a.       Tempat pengalokasian dana
b.      Alternative investasi
c.       Manajemen yang transparan
d.      Meningkatkan aktivitas ekonomi

8.      Manfaat Pasar Modal
a.       Manfaat menghimpun dana yang berasal dari masyarakat untuk memperluas usaha dan membuka proyek-proyek baru.
b.      Memperluas lapangan pekerjan dan mengurangi pengangguran
c.       Dapat meningkatkan produktifitas dan pedapatan masyarakat
d.      Perusahaan yang menawarkan efek kepada masyarakat memiliki ketergantungan yang rendah pada bank
e.       Waktu dalam menggunakan dana masyarakat lebih luas
f.       Bila dilaksanakan sesuai ketentuan dan didukung oleh semua pihak terkait, kemampuan manajemen pasar modal akan terus meningkat
g.      Pemegang saham maupun obligasi sama-sama memperoleh keuntungan baik berupa deviden maupun bunga
h.      Investor lebih mudah berpindah dari sebuah perusahaan ke perusahaan yang deviden atau bunganya lebih tinggi
i.        Investor turut serta dalam kegiatan perusahaan melalui rapat umum pemegang saham
j.        Pasar modal turut serta meningkatkan kegiatan pembangunan ekonomi

9.      Efisiensi Market Hipotesis
Efisiensi market hipotesis menyatakan bahwa
a.       Saham selalu dalam keadaan ekuilibrium
b.      Investor yang terus “mengalahkan pasar” secara konsisten adalah suatu hal yang mustahil

10.  Tingkat Efisiensi Pasar
a.       Efisiensi bentuk lemah
Menyatakan baha seluruh informasi yang dimuat dalam pergerakan harga saham masa lalu akan sepenuhnya tercermin dalam harga pasar saat ini
b.      Efisisensi bentuk semikuat
Menyatakan bahwa harga pasar saat ini mencerninkan seluruh informasi yang tersedia kepada public
c.       Efisiensi bentuk kuat

Menyatakan bahwa harga pasar saat ini mencerminkan seluruh informasi yang relevan, entah itu tersedia bagi public atau dimiliki secara pribadi

sebagian iambil dari buku Dasar-dasar Manajemen Keuangan/Brigham dan Houston/Penerbit Salemba Empat/Edisi 11/Buku 1

Friday 13 November 2015

Akuntansi Biaya Resume Bab 20

BAB 20 :
MANAJEMEN PERSEDIAAN, JUST-IN-TIME DAN KALKULASI BIAYA BACKFLUSH

Manajemen perusahaan dalam organisasi ritel
            Manajemen persediaan mencakup aktivitas perencanaan, pengoordinasian dan pengendalianyang berhubungan dengan arus persediaan ke dalam, melalui, dan keluar dari suatu organisasi.
Biaya yang berhubungan dengan barang yang aka dijual.
1.      Biaya pembelian, yaitu harga pokok barang yang diperoleh dari pemasok, termasuk ongkos kirim.
2.      Biaya pemesanan, yaitu biaya mempersiapkan dan menerbitkan pesanan pembelian, menerima dan memeriksa item yang dimasukan dalam pesanan, dan mencocokkan faktur yang diterima, pesanan pembelian, serta catatan pengiriman untuk melakukan pembayaran.
3.      Biaya penyimpanan, yaitu biaya yang terjadi ketika menyimpan persediaan barang yang akan dijual.
4.      Biaya kehabisan persediaan, yaitu biaya yang terjadi ketika perusahaan kehabisan item tertentu yang diminta oleh pelanggan, dan perusahaan harus bertindak cepat untuk memenuhi permintaan tersebut atau mengalami kerugian karena tidak memenuhinya.
5.      Biaya kualitas, yaitu biaya yang terjadi apabila fitur dan karakteristik suatu produk atau jasa tidak sesuai dengan spesifikasi pelanggan.
Tidak semua biaya persediaan dalam sistem akuntansi keuangan. Teknologi pengumpulan informasi akan meningkatkan reliabilitas dan ketepatan waktu informasi pesediaan serta mengurangi biaya dalam kelima kategori biaya itu.
Model keputusan Economic-Order-Quantity ( EOQ )
            Keputusan pertama dalam mengelola barang yang akan dijual adalah berapa banyak yang memesan produk tertentu. Kuantitas pesanan yang ekonomis adalah model keputusan yang menurut serangkaian asumsi tertentu menghitung kuantitas optimal persediaan yang akan dipesan. Versi model EOQ yang paling sederhana mengasumsikan hanya ada biaya pemesanan serta penyimpanan, dan model tersebut juga mengasumsikan :
a.       Kuantutas yang sama dipesan pada setiap titik pemesanan kembali.
b.      Permintaan biaya pemesanan, dan biaya penyimpanan sudah diketahui dengan pasti. Waktu tenggang pemesanan pembelian waktu antara melakukan pemesanan dan pengirirman juga diketahui dengan pasti.
c.       Biaya pembelian per unit tidak terpengaruh oleh kuantitas yang dipesan. Asumsi ini membuat biaya pembelian menjadi tidak relevan untuk menentukan EOQ karena biaya pembelian semua unit yang diperoleh akan sama, tanpa memandang ukuran pesanan unit tersebut.
d.      Tidak terjadi kehabisan persediaan.
e.       Dalam memutuskan ukuran pesanan pembelian, manajermempertimbangkan biaya kualitas hanya sejauh biaya tersebut mempengaruhi biaya pemesanan atau penyimpanan.
Analisis EOQ ini mengabaikan biaya pembelian, biaya kehabisan persediaan dan baiya kualitas. Perhitungan total biaya yang relevan sebahai berikut
Total Biaya yang Relevan = Biaya pemesanan yang relevan + Biaya penyimpanan yang relevan
Kapan melakukan pesanan dengan asumsi sudah pasti
            Keputusan kedua dalam mengelola barang yang akan dijual adalah kapan melakukan  pesanan atas suatu produk tertentu. Titik pemesanan kembali adalah tingkat kuantitan persediaan yang ada di tangan yang memicu pesanan pembelian baru.
Persediaan pengamanan
            Persediaan pengamanan adalah persediaan yang disimpan sepanjang waktu tanpa memandang kuantitas persediaan yang dipesan dengan menggunakan model EOQ.
Mengestimasi biaya yang relevan yang berhubungan dengan persediaan dan pengaruhnya
            Pertimbangan untuk memperoleh estimasi biaya yang relevan. Dalam kasus kehabisan persediaan, perhitungan biaya oportunitas yang relevan memerlukan estimasi marjin kontribusi yang hilang atas hilangnya penjualan di masa depan karena pelanggan enggan membeli lagi akibat kehabisan persediaan.
            Biaya pemesanan yang relevan hanya merupakan biaya pemesanan yang berubah sejalan dengan jumlah pesanan yang dilakukan. Biaya kesalahan prediksi persediaan. Dalam memprediksi biaya yanrelevan sangatlah sulit dan jarang memberikan hasil yang akurat. Maka ada beberapa biaya yang diprediksi ternyata lebih besar dari kenyataan. Untuk itu kita dapat menghitung biaya kesalahan prediksi ini dengan menggunakan pendekatan tiga langkah.
Langkah 1, yaitu menghitung hasil moneter dari tindakan terbaik yang dapat ditempuh berdasarkan jumlah aktual dari input biaya. Langkah ke 2, yaitu menghitung hasil moneter dari tindakan berdasarkan jumlah yang salah dari input biaya yang diprediksi. Langkah ke 3, yaitu menghitung perbedaan antara hasil moneter dari langkah pertama dan ke dua.
Konflik antara model keputusan EOQ dan evaluasi kinerja manajer.untuk mencapai kesesuaian andata model keputusan EOQ dengan evaluasi kinerja manajer, perusahaan merancang model evaluasi kinerja yang membebankan tanggung jawab kepada manajer untuk mengelola tingkat persediaan dengan biaya penyimpanan yang mencakup pengembalian atas investasi yang diperlukan.
Pembelian Just-In-Time
Pembelian Just-In-Time adalah pembelian bahan yang kedatangannya tepat ketika diperlukan dalam produksi. Perusahaan akan beralih ke pembelian JIT dengan parameter model EOQ dikarenakan dapat mengurangi biaya penyimpanan persediaan.
Manajemen persediaan dan MRP
            Materials requirements planning (MRP) adalah sistem “push through” yang membuat barang jadi sebagai persediaan berdasarkan peramalan permintaan. MRP menggunakan permalan permintaan akan produk akhir, dan bill of materials yang merinci bahan, komponen, dan subperakitan bagi setiap produk akhir dan kuantitas bahan, komponen, dan persediaan produk untuk menentukan output yang diperlukan pada setiap tahap produksi.
Kalkulasi biaya backflush
            Kalkulasi biaya backflush adalah kalkulasi untuk menunda pencatatan sejumlah ayat jurnal yang terkait dengan siklus mulai dari pembelian bahan langsung hingga penjualan barang jadi.

            Sistem kalkulasi biaya persediaan tradisional menggunakan penelusuran berurutan, dimana pencatatan ayat jurnal dialkukan dalam urutan yang sama seperti pembelian aktual dan kemajuan produksi. Sebagian besar sistem kalkulasi biaya backflush tidak mencatat ayat jurnal pada tahun produksi barang dalam proses. Beberapa sistem kalkulasi biaya backflush tidak mencatat ayat jurnal baik untuk pembelian bahan langsung maupun penyelesaian barang jadi.

Akuntansi Biaya Resume Bab 18

BAB 18 :
KERUSAKAN, PENGERJAAN ULANG, DAN BARANG RONGSOKAN

            Kerusakan adalah unit produksi baik yang telah selesai seluruhnya atau yang baru selelsai sebagian yang tidak memenuhi spesifikasi yang diminta oleh pelanggan dan akan dibuang atau dijual dengan harga yang lebih rendah. Pengerjaan ulang adalah unit produksi yang tidak memenuhi spesifikasi yang diminta oleh pelanggan tetapi kemudian diperbaiki dan dijual sebagai unit barang jadi. Barang rongsokan adalah bahan residu yang berasal dari pembuatan suatu produk.
            Ada dua jenis kerusakan yang terjadi yaitu kerusakan normal dan kerusakan abnormal. Kerusahan abnormal sendiri adalah kerusakan yang melekat dalam proses produksi tertentu yang tetap saja terjadi meskipun operasi telah berlangsung secara efisien. Sedangkah kerusakan abnormal sediri adalah kerusakan yang tidak melekat dalam proses produksi tertentu dan tidak akan terjadi pada kondisi operasi yang efisien.
            Penjelasan lebih lanjut tentang bagaimana sistem kalkulasi biaya memperhitungkan unit yang rusak. Titik inspeksi adalah tahap proses produksi di mana produk akan diuji untuk menentukan apakah produk tersebut merupakan unit yang dapat diterima atau tidak dapat diterima. Menghitung dan membebankan biaya per unit bahan langsung dengan menggunakan pendekatan A serta pendekatan B. Pendekatan A menunjukkan unit ekuivalen berupa unit yang baik telah selesai dalam proses akhir dan berupa kerusakan normal. Pendekatan B merupakan unit ekuivalen output berupa unit yang baik yang telah selesai dan barang dalam proses akhir.
Prosedur untuk kalkulasi biaya proses dengan kerusakan ada lima yaitu,
Langkah 1 : menhitung arus unit fisik output
Langkah 2 : menghitung output dalam istilah unit ekuivalen
Langkah 3 : menghitung biaya per unit ekuivalen
Langkah 4 : mengikhtisarkan total biaya yang akan diperhitungkan
Langkah 5 : membebankan total biaya ke unit yang telah selesai, ke unit yang rusak, dan ke unit barang dalam proses akhir
            Metode rata-rata tertimbang dan kerusakan menghitungnya dengan rumus Biaya per unit baik yang telah selesai ditransfer keluar dari proses = Tital biaya yang ditransfer keluar dibagi dengan jumlah unit baik yang diproduksi. Sedangkan pada metode FIFO dan kerusakan menggunakan semua biaya kerusakan diasumsikan terkait dengan unit yang diselesaikan selama periode ini dengan menggunakan biaya per unit periode berjalan.
            Kalkulasi biaya pekerjaan dan kerusakan. Ketika membebankan biaya, pada umumnya sistem kalkulasi biaya pekerjaan membebankan kerusakan normal yang disesbabkan oleh pekerjaan tertentu dengan kerusakan normal yang umum terjadi pada semua pekerjaan. Ketika kita menggambarkan akuntansi untuk kerusakan dalam kalkulasi biaya pekerjaan dengan menggunakan berikut ini yaitu
Kerusakan normal yang disebabkan oleh pekerjaan tertentu
Kerusakan normal yang umum terjadi di semua pekerjaan
Kerusakan abnormal
            Kalkulasi biaya pekerjaan dan pengerjaan ulang. Pengerjaan ulang adalah unit produksi yang diinspeksi, ditentukan sebagai tidak dapat diterima, diperbaiki, dan dijual sebagai barang jadi yang dapat diterima. Pengerjaan ini dibedakan menjadi tiga yaitu, pengerjaan ulang normal yang dapat diatribusikan dengan pekerjaan tertentu, pengerjaan ulang normal yang umum pada semua pekerjaan, dan pengerjaan ulang abnormal.
            Akuntansi untuk pengerjaan ulang dalam sistem kalkulasi biaya proses juga mengharuskan pembedaan antara pengerjaan ulang abnormal dengan pengerjaan ulang normal. Kalkulasi biaya pengerjaan ulang mengaharuskan manajemen berfokus pada sumber daya yang dihabiskan atas aktivitas yang sebenarnya tidak perlu dilakukan jika produk yang dibuat dengan benar.
            Akuntansi untuk barang rongsokan. Barang rongsokan adalah bahan residu yang berasal dari pembuatan suatu produk, barang rongsokan memiliki total nilai jual yang rendah dibandingkan dengan total nilai jual produk.
Ada dua aspek akuntansi untuk barang rongsokan :
1.      Perencanaan dan pengendalian yang mencakup penelusuran fisik.
2.      Kalkulasi biaya persediaan yang mencakup kapan dan bagaimana barang rongsokan mempengaruhi laba operasi.
Ayat jurnal awal untuk mencatat barang rongsokan umumnya dibuat dalam istilah fisik. Penelusuran barang rongsokan yang cermat seringkali merembet kecatatan akuntansi. Persoalan yang ada di bab 16 menyangkut akuntansi untuk produk sampingan :
1.      Kapan nilai barang rongsokan harus diakui dalam catatan akuntansi pada saat barang rongsokan dihasilkan atau pada saat barang rongsokan dijual ?
2.      Bagaimana pendapatan dari barang rongsokan harus diperhitungkan ?
Mengakui barang rongsokan pada saat penjualan. Apabila nilai barang rongsokan tidak material, tugas akuntansi yang paling sederhana adalah mencatat kuantitas fisik barang rongsokan yang dikembalikan ke gudang dan memandang penjualan barang rongsok sebagai pos terpisah dalam laporan laba rugi. Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut,
Penjualan barang rongsokan : Kas atau Piutang Usaha
                                                            Pendapatan Bunga Rongsokan
            Barang rongsokan yang dapat diatribusikan dengan pekerjaan tertentu, barang rongsokan yang umu pada semua pekerjaan. Mengakui barang rongsokan pada saat produksi ada tida yaitu barang rongsokan yang dapat diatribusikan dengan pekerjaan tertentu. Barang rongsokan yang umum pada semua pekerjaan.

            Akuntansi untui barang rongsokan menurut kalkulasi biaya proses sama seperti akuntansi menurut kalkulasi biaya pekerjaan apabila barang rongsokan merupakan hal yang umum pada semua pekerjaan. Para manajer memusatkan perhatiannya pada cara untuk mengurangi barang rongsokan dan menggunakannya agar lebih menguntungkan, terutama ketika biaya barang rongsokan berjumlah tinggi.

Akuntansi Biaya Resume Bab 17

BAB 17 :
KALKULASI BIAYA PROSES

            Dalam bab ini kita akan mempelajari tentang persediaan. Perhitungan persediaan ini akan mudah dilakukan pada perusahaan dagang yang tidak memproduksi tetapi hanya menjualnya saja, akan tetapi bagi perusahaan yang memproduksi cukuplah rumit dalam perhitungannya. Alasan rumitnya perhitungan persediaan di perusahaan yang memproses barang mentah menjadi barang jadi ketika persediaan sedang diproses dan yang sudah selesai diproses. Metode untuk menghitung persediaan sendiri yaitu ada metode FIFO , metode rata-rata tertimbang, dan metode kalkulasi biaya standar. Sebuah perusahaan harus memilih salah satu dari ketiga metode tersebut.
            Sebelum kita melanjutkan pembahasan ada dua hal yang perlu dibandingkan yaitu sistem kalkulasi biaya pekerjaan dan sistem kalkulasi biaya proses. Perbandingannya yaitu pada sistem kalkulasi biaya pekerjaan, unit produk atau jasa yang berbeda dapat diidentifikasi. Sistem kalkulasi biaya proses, sejumlah besar unit produk atau jasa yang identik atau serupa. Dalam sistem kalkulasi biaya proses biaya per unit produk atau jasa diperoleh dengan membebankan total biaya ke banyak unit yang identik atau serupa.
            Perbedaan utama antara kalkulasi biaya proses dan kalkulasi biaya pekerjaan terletak pada perluasan rata-rata yang digunakan untuk menghitung biaya per unit produk atau jasa. Sistem kalkulasi biaya proses memisahkan biaya ke dalam kategori biaya menurut kapan biaya itu dimasukkan ke dalam proses. Dalam bab ini di jelaskan bahwa kalkulasi biaya proses digunakan pada barang atau jasa serupa yang diproduksi secara masal. Biasanya hal ini digunakan pada perusahaan makanan dan lain sebagainya.
             Ada lima langkah dalam menggunakan sistem kalkulasi biaya proses untuk membebankan biaya unit yang telah diselesaikan maupun belum terselesaikan atau sedang dalam proses akhir. Langkah pertama yaitu mengikhtisarkan arus unit fisik output, langkah ke dua menghitung output dalam istilah ekuivalen, langkah ke tiga menghitung biaya per unit ekuivalen. Langkah ke empat mengikhtisarkan total biaya yang akan diperhitungkan, dan yang terakhir langkah ke lima yaitu membebankan total biaya ke unit yang telah selesai dan ke unit barang dalam proses akhir.
            Untuk mengilustrasikan kalkulasi biaya proses dalam bab ini akan disajikan beberapa kasus. Ada tiga kasus yang diberikan dalam bab ini untuk mengilustrasikannya. Kasus pertama yaitu kalkulasi biaya proses tanpa persediaan awal dan akhir barang dalam proses, kasus ke dua yaitu kalkulasi biaya proses tanpa persediaan awal barang dalam proses tetapi memiliki beberapa persediaan akhir barang dalam proses, dan yang terakhir kasus ke tiga yaitu kalkulasi biaya proses dengan beberapa persediaan awal dan akhir barang dalam proses.
            Pada kasus yang pertama menunjukkan bahwa dalam sistem kalkulasi biaya proses, rata-rata biaya per unit dihitung dengan membagi total biaya selama suatu periode akuntansi dengan total unit yang diproduksi selama periode tersebut. Kasus ini dapat diberlakukan apabila perusahaan membuat produk atau memberikan jasa yang homogen tetapi tidak memiliki unit yang belum selesai ketika setiap periode akuntansi berakhir, yang merupakan situasi umum pada organisasi sektor jasa.
            Dalam kasus yang ke dua ini kita akan memperlajari tidak adanya persediaan tetapi memiliki beberapa persediaan akhir dalam pemrosesan. Pemesanan produk tidak bisa serentak pada awal bulan semuanya dikarenakan setiap pelanggan berbeda-beda. Pelanggan yang satu dengan yang lain akan melakukan pemesanan dalam satu bulan tetapi dalam waktu atau tanggal yang berbeda ada yang di awal atau ditengah maupun diakhir. Maka daripada itu ada perhitungan yang perlu dipertimbangkan terhadap barang yang masih diproses maupun yang telah selesai diproses.
            Yang perlu dicatat yaitu bahwa unit yang baru dirakit sebagian tidak sama dengan unit yang telah dirakit sepenuhnya. Diperlukan beberapa langkah dalam menentukan hal tersebut. Langkah pertama, mengikhtisarkan arus unit fisik output. Langkah ke dua, menghitung output dalam istilah unit ekuivalen. Langkah ke tiga, menghitung biaya per unit ekuivalen. Langkah ke empat, mengikhtisarkan total biaya untuk diperhitungkan. Langkah ke lima, membebankan total biaya ke unit yang telah selesai dan ke unit barang dalam proses akhir.
            Unit  ekuivalen adalah jumlah yang berasal dari unit output yang menghabiskan kuantitas setiap output berupa unit yang telah selesai dan unit yang belum selesai dari barang yang diproses dan mengkonversikan kuantitas input menjadi jumlah unit output jadi yang dapat dibuat dengan kuantitas input tersebut.
Metode rata-rata tertimbang
            Metode kalkulasi biaya proses rata-rata tertimbang menghitung biaya per unit menghitung biaya per unit ekuivalen dari semua pekerjaan yang telah dilakukan hingga tanggal tersebut dan membebankan biaya ini ke unit ekuivalen yang telah selesai serta dipindahkan dari proses dan ke unit ekuivalen persediaan akhir barang dalam proses. Biaya rata-rata tertimbang adalah total semua biaya yang tercantum pada akun barang dalam proses dibagi dengan  total unit ekuivalen dari pekerjaan yang telah dilakukan pada tanggal tersebut.
            Ada lima langkah dalam menggunakan metode rata-rata tertimbang. Langkah pertama , mengikhtisarkan arus unit fisik. Langkah ke dua, menghitung output dalam istilah unit ekuivalen. Langkah ke tiga, menghitung biaya per unit ekuivalen. Langkah ke empat, mengikhtisarkan total biaya untuk diperhitungkan. Langkah ke lima, membebankan total biaya ke unit yang telah selesai dan ke unit barang dalam proses akhir.
Metode FIFO
            Metode FIFO mengasumsikan bahwa unit ekuivalen barang dalam proses paling awal akan diselesaikan terlebih dahulu. Fitur-fitur yang membedakan metode kalkulasi biaya proses FIFO adalah bahwa pekerjaan yang dilakukan sebelum periode berjalan atas persediaan awal dipisahkan dari pekerjaan yang dilakukan selama periode berjalan. Dalam metode FIFO ini juga memiliki lima langkah seperti di metode biaya rata-rata tertimbang.
            Perbandingan antara metode biaya rata-rata tertimbang dengan metode FIFO ialah pada ke dua metode lebih menguntungkan metode FIFO karena pada persedian akhir di metode rata-rata tertimbang terlihat lebih banyak dibandingkan dengan metode FIFO.
Biaya transfer masuk pada kalkulasi biaya proses
            Biaya transfer masuk pada kalkulasi biaya proses adalah biaya yang terjadi di departemen sebelumnya yang terus dicatat sebagai biaya produk ketika produk tersebut berpindah ke proses selanjutnya dalam suatu siklus produksi. Biaya transfer masuk ini diperlakukan seolah-olah biaya ini merupakan jenis terpisah dari bahan langsung yang ditambahkan pada awal proses.
            Poin-poin yang harus diingat tentang biaya transfer masuk yaitu:
1.      Pastikan untuk melibatkan biaya transfer masuk dari departemen sebelumnya ke dalam kalkulasi anda.
2.      Ketika menghitung biaya yang akan ditransfer atas dasar FIFO, jangan lewatkan biaya yang dibebankan pada periode sebelumnya ke unit-unit yang diproses pada awal periode berjalan tetapi sekarang dimasukkan dalam unit yang ditransfer.
3.      Biaya per unit mungkin berfluktuasi antarperiode. Karena itu, unit yang ditransfer dapat saja terdiri dari batch-batch yang diakumulasikan dengan biaya per unit yang berbeda.
4.      Unit-unit mungkin diukur dengan denominasi yang berbeda di departemen yang juga berbeda.
Sistem kalkulasi biaya hybrid

            Sistem kalkulasi biaya hybrid memadukan karakteristik baik sistem kalkulasi biaya pekerjaan maupun kalkulasi biaya proses. Jadi biaya proses yaitu jenis umum dari sistem kalkulasi biaya hybrid.