A. Sistem
Kendali dan Akuntansi Manajemen
Suatu perusahaan pasti kita mengenal
di dalamnya terdapat system kendali. Kendali sendiri mempunyai arti sebagai
berikut yaitu mengacu pada kumpulan prosedur, alat, dan sistem yang digunakan
perusahaan untuk mencapai tujuan mereka. System kendali dan akuntansi manajemen
merupakan system inti pengukur kinerja perusahaan, salah satunya dengan cara
evaluasi. Kendali operasional berfokus pada kinerja operasional jangka pendek.
Kendali finansial yang terdiri dari perbandingan antara hasil yang sebenarnya
dengan hasil finansial yang danggarkan. Selisih merupakan perbedaan antara
anggaran dengan jumlah finansial yang sebenarnya.
Mengembangkan system kendali
operasional: lima langkah strategis pembuatan keputusan.
1. Menentukan isu-isu strategis yang
tercakup dalam masalah, untuk pabrik atau perusahaan yang
sudah besar pasti memikirkan isu yang akan muncul seperti pesaing baru.
Perusahaan harus mampu untuk mengatasi ini dengan melakukan efisiensi kerja
tidak menurunkan kualitasnya.
2. Memperkenalkan bervbagai tindakan
alternative, seperti pada bab 13 yaitu contohnya
seperti mendesain ulang produk demi mengurangi biaya atau penerapan system
baru.
3. Memperoleh informasi dan membuat
alternative, menganalisis kegiatan-kegiatan yang
tidak menguntungkan
4. Berdasarkan pada strategi dan
analisis, memilih dan menerapkan alternative yang diinginkan,
lebih memfokuskan pada pengembanan karena mendesain ulang akan menurunkan
kualitas dimata pelanggan.
5. Menyediakan evaluasi berkelanjutan
atas efektivitas penerapan pada langkah keempat,
perusahaan akan melakukan evaluasi dan perbaikan.
B.
Kendali
finansial jangka pendek
Tujuan penting finansial jangka
pendek bagi perusahaan adalah untuk mencapai laba operasional yang dianggarkan
untuk satu periode. Perbedaan antara laba operasional actual dengan laba
operasional anggaran induk yang disebut juga jumlah selisih laba operasional.
C. Anggaran fleksibel dan analisis
selisih laba
Anggaran yang paling pertama
dibentuk adalah anggaran induk sebagai awalan dalam satu periode. Anggaran
induk berguna untuk perencanaan awal dan koordinasi aktivitas untuk satu
periode yang telah diberikan. Tidak selamanya anggaran yang dibuat oleh
perusahaan dapat dengan tepat terjadi pada kejadian nyata, maka dari itu
diperlukannya anggaran fleksibel. Anggaran fleksibel adalah anggaran yang
disesuaikan dengan pendapatan dan pengeluaran pada tingkat hasil yang telah
dicapai actual. Anggaran fleksibel juga dapat berguna untuk menaksir hasil
kinerja finansial jangka pendek. Hasil dari penaksiran tersebut akan
menimbulkan pertanyaan yang mengenai selisih atau tidak tepatnya anggaran yang
telah dibuat bahkan bias terjadi lebih rendah dari apa yang dianggarkan.
Penyiapan anggaran fleksibel
memperbolehkan manajemen untuk menyesuaikan anggaran pada tingkat hasil yang
dicapai dan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan. Anggaran fleksibel berbeda
dengan anggaran induk dalam hal yang berhubungan dengan jumlah unit yang dibuat
pada anggran. Berikut beberapa langkah dalam anggaran fleksibel :
Langkah
1 : tentukan hasil dari satu periode
Langkah
2 : gunakan harga jual dan data biaya variabel per unit dari anggaran induk
untuk menghitung laba atas penjualan yang telah dianggarkan dan pengeluaran
tidak tetap yang telah dianggrakan berturut-turut untuk hasil pada satu periode
dan hitung margin kontribusi anggaran fleksibel.
Langkah
3 : tentukan jumlah anggaran dari biaya variabel lalu menghitung laba
operasional anggaran fleksibel.
Harus
diingat bahwa jumlah biaya tetap dalam anggaran fleksibel mungkin berbeda dari
jumlah yang ada dianggaran induk. Ringkasan, jumlah penjualan dan jumlah
pengeluaran untuk anggran tetap yang dihitung dengan menggunakan rumus ini :
Jumlah penjualan = Jumlah unit akrual terjual x
Harga penjualan yang telah dianggarkan per unit
Jumlah pengeluaran tidak tetap = Jumlah unit yang
sebenarnya terjual x Biaya variabel yang telah dianggarkan per unit
Jumlah pengeluaran = Jumlah pengeluaran tetap pada
anggaran induk
Selisih Volume Penjualan dan Jumlah
Selisih Anggaran Belanja Fleksibel
Selisih
volume penjualan
Satu periode merupakan perbedaan
antara jumlah anggaran fleksibel dengan jumlah anggaran induk (statis) 1
periode untuk laporan laba item yang cocok. Catatan bahwa selisih komposisi
penjualan berkenaan dengan laba operasional biasanyya sama dengan margin
kontribusi selisih volume penjualan. Selisih volume penjualan mungkin hasil
dari satu atau lebih yang ada dibawah ini :
1. Pasar
untuk produk telah berubah. Jumlah permintaan untuk produk meningkat (merosot)
pada nilai tertinggi dari yang diharapkan.
2. Perusahaan
kehilangan pasar dari kompetitor.
3. Perusahaan
gagal mengatur tujuan yang tepat untuk satu periode.
4. Perusahaan
mengatur harga jual yang tidak tepat untuk produknya.
5. Program
pemasaran dan promosi tidak berjalan efektif.
Selisih
anggran fleksibel
Menunjuk pada perbedaan antara
jumlah anggaran fleksibel.
Selisih
anggran fleksibel = Hasil actual – Hasil anggaran fleksibel
Total selisih anggran
fleksibel, dari satu periode merupakan perbedaan antara laba operasional dengan
laba operasional yang diperoleh selama satu periode.
Total
selisih anggaran fleksibel = Laba
operasi – Laba operasional anggaran belanja fleksibel
Selisih harga jual
Dapat ditentukan dengan pengambilan perbedaan antara laba
atas penjualan actual dengan laba atas penjualan pada anggaran fleksibel untuk
satu periode.
Laba
atas penjualan yang sebenarnya = Unit terjual x Harga jual aktual per unit
Laba
atas penjualan anggaran fleksibel = Unit terjual x Harga jual yang telah
dianggarkan per unit
Selisih biaya anggaran
fleksibel tidak tetap
Total selisih anggaran felsibel biaya variabel, merupakan
perbedaan antara jumlah biaya variabel yang diadsakan selama satu periode
dengan jumlah biaya variabel pada anggaran fleksibel untuk satu periode.
Analisis lebih jauh
total selisih biaya variabel anggaran fleksibel
Selisih bahan baku langsung
Perbedaan antara biaya bahan baku langsung aktual dengan
jumlah biaya standar bahan baku langsung untuk hasil pada periode ini.
Selisih anggaran
fleksibel bahan baku langsung
Untuk setiap bahan baku merupakan perbedaan antara jumlah
biaya bahan baku langsung yang diadakan dengan jumlah anggaran fleksibel untuk
hasil satu periode.
Ananlisisi mendalam
dari selisish anggaran fleksibel bahan baku langsung
Selisih harga bahan baku lanngsung, untuk setiap bahan
baku merupakan perbedaan antara biaya aktual dengan biaya standar dikalikan
dengan kuantitas bahan baku langsung yang digunakan selama satu periode.
Mengimplementasikan
selisih harga bahan baku langsung
Selisish harga bahan baku langsung dapat dihasilkan dari
kegagalan mengambil potongan harga pembelian, perubahan harga bahan baku yang tidak
dapat diprediksi, perubahan dalam biaya pengangkutan, perbedaan kualitas bahan
baku, atau alasan-alasan lainnya. Ketelitian harus dijaga dalam
mengimplementasikan selisih harga bahan baku langsung. Sebuah perusahaan yang
bersaing pada biaya yang rendah mungkin juga merugikan jika kualitas produknya
dibawah harapan para pelanggan atau meningkatnya biaya-biaya hilir. Menerima
biaya dan biaya pemeliharaan bahan baku tambahan padat melebihi penghematan
dari pembelian dengan harga yang rendah. Disamping selisih harga, banyak
perusahaan yang menggunakan rasio dalam mengevaluasi kinerja departemen
pembelian. Rasio pemakaian bahan baku, merupakan rasio kuantitas yang digunakan
saat pembelian.
Selisih
Pemakaian
Selisih pemakaian bahan
baku langsung, mengacu pada efisiensi dengan setiap bahan baku mentah yang
digunakan selama satu periode.
Mengimplementasikan
selisih pemakaian bahan baku langsung
Selisih pemakaian bahan baku langsung menyarankan bahwa
menghabiskan operasional berlebihan dengan jumlah bahan baku langsung dari
jumalh tertentu untuk hasil satu periode.
Selisih
Nilai Tenaga Kerja Langsung
Selisih nilai tanaga
kerja langsung
Merupakan perbedaan antara nilai gaji actual dengan nilai
gaji standar dikalikan denngan jam tenaga kerja langsung actual selama satu
periode.
Selisih efisiensi
tenaga kerja langsung
Muncul ketika jumlah jam kerja tenaga kerja langsung
menyimpang dari jumlah jam tenaga kerja standar tenaga kerja langsung untuk
hasil satu periode. Diseamping efisiensi tenaga kerja atau inefisiensi dalam
menjalankan tugas-tugas mereka, beberapa faktor mencakup dibawah ini dapat
menuntun kepada selisih efisiensi tenaga kerja langsung,
1.
Pekerja atau penyelia yang baru pada
pekerjaannya atau dilatihnya kurang cukup.
2.
Tingkat kemampuan pekerja berbeda dari
yang telah ditentukan pada neraca biaya standar.
3.
Ukuran batch yang berbeda dari ukuran
standar.
4.
Bahan baku yang berbeda dari yang telah
ditentukan.
5.
Mesin atau peralatan yang tidak
beroperasi semestinya.
6.
Penyeliaan yang kurang.
7.
Buruknya penjadwalan.
Pemilihan
Waktu Dalam Menyadari Selisih
Pengenalan selisih-selisih membantu para manajer untuk
sadar akan simpangan dari kinerja yang diharapkan. Pengenalan selisih harga
bahan baku pada saat pembelian membiarkan perusahaan membawa semua unit bahan
baku yang sama pada satu harga-biaya standar bahan baku.
A.
Biaya
Standar
Biaya standar,
merupakan biaya yang ditentukan secara hati-hati oleh perusahaan atau
perusahaan untuk menetapkan biaya operasional perusahaan atau perusahaan harus
diadakan untuk operasional.
Biaya
Standar versus System Biaya Standar
System biaya standar , merupakan salah satu standar tidak sebenarnya, arus
biaya melalui catatan akuntansi normal.
Tipe-tipe
Standar
Standar ideal
Menggambarkan efisiensi yang maksimumpada setiap aspek
operasi.
Standar yang dapat
dicapai saat ini
Mengatur kriteria kinerja pada tingkat seseorang dengan
latihan yang tepat dan berpengalaman sehingga dapat mencapai banyak waktu tanpa
mengerahkan tenaga berlebih.
Pemilihan standar
Standar sekarang yang dapat dicapai mungkin membantu
ketidak efisiensian mereka.
Prosedur-prosedur
penetapan standar
Standar otoritatif, ditentukan semata-mata atau terutama
oleh manajemen. Sedangkan, standar partisipatif mensyaratkan penetapan standar
dengan melibatkan para karyawan secara menyeluruh.
Menetapkan biaya –biaya
standar
Menetapkan biaya-biaya
standar untuk bahan baku langsung
Biaya standar bahan baku langsung mempunyai tiga unsur :
kualitas, kuantitas, dan harga. Langkah pertama dalam pembuatan biaya standar
adalah menetapkan kualitas bahan baku langsung.
Menetapkan biaya
standar untuk tenaga kerja langsung
Biaya tenaga kerja langsung berubah-ubah seiring dengan
tipe-tipe pekerjaan produk, tingkat kemampuan pekerja, sifat dasar proses
produksi, dan kondisi peralatan yang digunakan. Departemen kepegawaian
menentukan nilai standar gaji untuk tipe dan tingkat kemampuan pekerja yang
dibutuhkan untuk proses produksi.
Sebuah pertanyaan muncul, bagaimana bayaran untuk lembur
telah dibayarkan baik untuk pembiayaan produk dan tujuan analisis selisih
berikutnya. Premi lembur, dibayarkan sebagai beban pabrik. Ini memang tidak
benar, ketika jadwal produksi (atau jasa) disusun sembarangan atau ketika
lembur sidebabkan oleh pengambilan banyak pekerjaan yang dapat di atasi selama
pecan kerja.
Neraca biaya standar
Menetapkan biaya standar (mencakup harga dan kualitas)
untuk semua elemen biaya produksi (yaitu, bahan baku langsung, tenaga kerja
langsung, beban pabrik) dibutuhkan dalam produksi satu unit sebuah produk.
B.
Pencataan
Arus Biaya dan Selisih pada Sistem Biaya Standar
Sistem biaya standar
menggunakan laporan yang sama untuk persediaan dan pencatatan biaya produksi
aktual atau sistem pembiayaan normal yang digunakan. Perbedaan lainnya adalah
penggunaan laporan selisih pada sistem biaya standar.
Biaya bahan baku
langsung
Perusahaan menggunakan sistem biaya standard an yang
mengetahui selisih harga bahan baku pada titik pembelian dicatat pembelian
bahan baku langsung.
Biaya tenaga kerja
langsung
Biaya memproduksi satu unit meningkat dengan biaya-biaya
tenaga kerja langsung.
Penyelesaian produksi
Dalam penyelesaian produksi, jumlah biaya standar dari
unit yang diproduksi dipindahkan dari laporan persediaan proses kerja ke dalam
laporan persediaan barang-barang jadi.
C.
Peran
Strategi Indikator Kinerja Nonfinansial
Pembatasan indikator
kinerja finansial jangka pendek
Bagaimanapun juga, akuntan manajemen harus mengenal
batasan utama penggunaan biaya-biaya standard an selisih analisis untuk tujuan
kendali operasional.
a. Karena
indicator kinerja asli jangka pendek, para pekerja dan pembuat keputusan
mungkin mengambil tindakan yang meningkatkan kinerja finansial jangka pendek
pada kinerja pengeluaran jangka panjang.
b. Berfokus
pada selisih-selisih individu mungkin menghasilkan optimalisasi individu tapi
bukan kinerja global.
c. Personel
operasional mungkin tidak bisa mengartikan atau pura-pura dalam indikator
kinerja finansial.
d. Pada
dasarnya indikator kinerja finansial merupakan ukuran yang melihat ke belakang.
e. Dari
sudut desain sistem, pembangunan, penerapan, dan penggunaan sistem biaya
standar mungkin memerlukan biaya yang tinggi.
Proses bisnis
Proses bisnis yang biasa mencakup : proses operasional
(yaitu, aktivitas sehari-hari yang menghasilkan hasil dari perusahaan dan
mengantarkannya ke para pelanggan), proses manajemen pelanggan (yaitu,
aktivitas yang berfokus pada memperbanyak palanggan dan memperdalam hubungan
dengan pelanggan), proses inovasi (yaitu, aktivitas yang berhubungan dengan
lingkungan perusahaan dan pertanganggung jawaban masyarakat, dan juga tanggun
jawab yang sah baik tingkat lokal dan nasional).
Sistem produksi tepat
waktu (just in time)
Proses tepat waktu merupakan salah satu proses produksi
yang pada saat tahapan prosesnya terjadi hingga pemesanan, dari pelanggan
internal atau eksternal diterima.
Keuntungan dari
penerapan JIT
1. Penurunan
biaya pengangkut
2. Penurunan
biaya peluang yang berhubungan dengan persediaan.
3. Kemungkinan
meningkatkan penjualan, penguasaan pasar dan keuntungan
4. Menurunkan
biaya produksi
Siklus efisiensi proses
Suatu ukuran alternative (dan saling melengkapi) dari
efisiensi proses operasional dikenal sebagai siklus efisiensi proses (PCE). PCE
adalah suatu metode dari penilaian efisiensi proses, berdasarkan atas hubungan
waktu proses aktual dan jumlah waktu produksi.
Keuntungan-keuntungan
ukuruan nonfinansial kinerja proses-bisnis
1. Ukuran
seperti itu sering kali mudah untuk diukur dan dimengerti. Dan bahwa, ukuran
tersebut siap dimengerti oleh personel pengoperasian. Ini adalah keuntungan
yang pentingketika membangun operasional yang efektif.
2. Perhatian
langsung mereka terhadp proses dasar bisnis dankarena itu memusatkan perhatian
dalam bidang masalah tepat yang memerlukan perhatian.
3. Ukuran
kinerja nonfinansial dapat menjadi indicator yang berguna dari kinerja finansial
mendatang. Oleh karena itu, ukuran-ukuran ini dapat dilihat sebagai penggerak
kinerja finansial mendatang.
Sumber : Cokins, et. al., 2011, "Manajemen Biaya penekanan Strategis", Buku 1, Edisi 5, Jakarta : Salemba Empat
No comments:
Post a Comment