BAB : 5
Perhitungan Biaya Berdsarkn
Aktivitas dan Anlisis Profitabilitas Pelanggan
Peran strategis dari
perhitungan biaya berdasarkan aktivitas
Perhitungan biaya berdasarkan
aktivitas (activity based costing- ABC)
merupkan metode untuk menentukan biaya lebih akurat. Perlu diingat
porposi yang digunkan didasarkan pada jumlah unit produk, jumlah jam tenaga kerja
langsung, atau jumlah jam mesin, masing-masing berdasarkan volume. Tetapi
apabila, seperti biasanya, pemanfaatn aktivitas ini tidak dibebankan secara
proposional kepada jumlah unit yang diproduksi, beberapa manajer akan
dibebankan terlalu tinggi dan menejer lain dibebankan terlalu rendah menurut
pendekatan berdasarkan volume.
Pertimbangan lainnya adalah bahwa
metode berdasarkan volume menyediakan intensif yang kecil bagi manajer untuk
mengendalikan biaya tidak langsung. Analisis berdasarkan ABC telah membantu
USPS untuk mengimplementasikan strategi yang efektif, yaitu strategi biaya yang
kompetitif.
Peran
perhitungan biaya berdasarkan volume
Perhitungan biaya berdasarkan volume
dapat menjadi pilihan yang bagus untuk beberapa perusahaan. Bagi perusahaan
selain perusahaan jasa profesional, pendekatan ABC sering menjadi pilihan :
pendekatan berdasarkan volume akan menyebabkan ketidak akuratan yang sangat
signifikan dalam biaya produk- beberapa produk akan dibebankan terlalu tinggi
dan produk lainnya akan dibebankan terlalu rendah karena penggunakaan aktivitas
tidak dalam proposi terhadap volume output.
Perhitungan
biaya berdasarkan aktivitas
Untuk mengembangkan system
perhitungan biaya, kita perlu memahami hubungan antara sumber daya, aktivitas
dan produk atau jasa.
Sumber
daya, aktivitas, penggerak biaya untuk konsumsi sumber daya, dan penggerak
biaya untuk konsumsi aktivitas
Sebelum membahas perhitungan biaya
berdasarkan aktivitas, kita perlu mendefinisikan beberapa istilah penting:
aktivitas, sumber daya, penggerak biaya, penggerak biaya untuk konsumsi sumber
daya. Dan penggerak biaya untuk konsumsi aktivitas.
Aktivitas
(activity), merupakantugas atau tindakan spesifikasi dari pekerjaan yang
dilakukan. Sumber daya (resource),
merupakan elemen ekonomis yang dibutuhkan atau dikonsumsi dalam melaksanakan
aktivitas. Gaji dan perlengkapan merupakan sumber daya yang dibutuhkan atau
digunakan dalam melaksanakan aktivitas produksi. Penggerak biaya (cost driver)
merupakan faktor yang menyebabkan atau mengaitkan perubahan biaya dari
aktivitas.
Penggerak biaya dapat berupa
penggerak biaya untuk konsumsi sumber daya atau penggerak biaya untuk konsumsi aktivitas. Penggerak biaya untuk konsumsi sumber daya
(resource consumtion cost driver), merupakan ukuran jumlah sumber daya yang
dikonsumsi oleh suatu aktivitas. Penggerak
biaya untuk konsumsi aktivitas (activity consumtion cost driver), mengukur
jumlah aktivitas yang dilakukan untuk suatu objek biayann.
Perhitungan
biaya berdasarkan aktivitas (activity based costing-ABC),merupakan
pendekatan perhitungan biaya yang membebankan biaya sumber daya ke objek biaya
seperti produksi, jasa, atau pelangganberdasarkan aktivitas yang dilakukan
untuk objek biaya. Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas membebankan biaya
overhead pabrik ke objek biaya seperti produk atau jasa dengan mengidentifikasi
sumber daya dan aktivitas juga biayanya serta jumlah yang dibutuhkan untuk
menghasilkan output.
Prosedur
pembebanan biaya dua tahap
Membebankan biaya sumber daya ke tempat
penampungan biaya aktivitas dan kemudian ke objek biaya. System perhitungan
biaya berdasarkan aktivitas berbeda dari system perhitungan biaya berdasarkan
volume dalam hal mengaitkan penggunaan sumber daya pada aktivitas dan
mengaitkan biaya aktivitas pada produk, jasa, atau pelanggan.
Tahap-tahap
dalam mengembangkan sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas
Memngembangkan sistem perhitungan
biaya berdasarkan aktivitas membutuhkan tiga tahap : (1) mengidentifikasi biaya
sumber daya dan aktivitas, (2) membebankan biaya sumber daya keaktivitas, serta
(3) membebankan biaya aktivitas ke objek biaya.
Manfaat
dai perhitungan biaya berdasarkan aktivitas
1. Pengukuran
profitabilitas yang lebih baik
2. Pengambilan
keputusan yang lebih baik
3. Perbaikan
proses
4. Estimasi
biaya
5. Biaya
dari aktivitas yang tidak digunakan
Perbandingan
perhitungan biaya berdasarkan volume dan perhitungan biaya berdasarkan
aktivitas
Perhitungan biaya berdasarkan volume
System perhitungan berdasarkan
volume membebankan biaya overhead pabrik berdasarkan jam tenaga kerja langsung.
Perhitungan biaya berdasarkan
aktivitas
Dalam menggunakan perhitungan biaya
berdasarkan aktivitas, HBT mengidentifikasi aktivitas, biaya yang dianggarkan,
dan penggerak biaya untuk konsumsi aktivitas-informasi yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan tahap 3 : membebankan
biaya aktivitas ke objek biaya.
Lima
tahap pengambilan keputusan strategis untuk Hypermarket BioTek Inc,
1. Menentukan
isu strategis di sekitar masalah.
2. Mengodentifikasi
tindakan alternatif.
3. Memperoleh
informasi dan melakukan analisis atas alternatif.
4. Berdasarkan
pada strategi dan analisis, memilih dan mengimplementasikan alternative yang
diharapkan.
5. Menyediakan
evauasi secara terus-menerus atas efektifitas implementasi pada tahap 4.
Menghitung
biaya kapasitas pada perhitungan biaya berdasarkan aktivitas
Informasi mengenai kapasitas yang
berlebihan memungkinkan perusahaan untuk mengelola dan menurunkan biaya ketika
tepat dilakukan. Penyesuaian yang mudah dari metode ABC menyajikan informasi
tambahan yang diharapkan-biaya kapasitas. Menentukan biaya kapasitas merupakan
fitur strategis yang penting dari perhitungan biaya berdasrkan aktivitas karena
membantu manajer merencanakan pemakaian sumber daya operasi jangka pendek dan
jangka panjang.
Manajemen
berdasarkan aktivitas
Manajemen berdasarkan aktivitas
(activity-based management-ABM) mengelola sumber daya dan aktivitas untuk
memperbaiki nilai produk atau jasa bagi pelanggan serta meningkatkan kompetisi
dan profitabilitas perusahaan.
Analisis
aktivitas
Perusahaan melakukan suatu aktivitas karena salah satu dari
berbagai alasan sebagai berikut :
·
Dibutuhkan untuk memenuhii spesifikasi
produk, jasa, atau memuaskan permintaan pelanggan.
·
Dibutuhkan untuk menopang organisasi.
·
Dinilai menguntungkan bagi perusahaan.
Analisis
nilai tambah
Aktivitas bernilai tambah (high-value-added
activity) meningkatkan nilai produk atau jasa secara sifgnifikan bagi
palanggan. Mendesain, memproses, serta mengirim produk dan jasa merupakan
aktivitas bernilai tambah tinggi. Aktivitas untuk merencanakan penyiaran berita
sehingga permirsa dapat mengikuti transisi dari satu berita ke berita
berikutnyamerupakan aktivitas bernilai tambah tinggi.
Aktivitas bernilai tambah rendah
(low-value-added activity) mengthabiskan waktu, sumber daya, atau ruang, tetapi
menambahkan sedikit kontribusi untuk memuaskan kebutuhan pelanggan.
Pengurangan atau penghapusan
aktivitas bernilai tambah rendah mengurangi biaya. Aktivitas bernilai tambah
rendah adalah aktivitas yang:
·
Dapat dihapus tanpa mempengaruhi bentuk,
kesesuaian, atau fungsi produk atau jasa.
·
Dimulai dengan awalan “re” (seperti
pengerjaan ulang atau barang yang dikembalikan- misal: rework).
·
Menyebabkan pemborosan dan menambah
sedikit atau tidak sama sekali nilai bagi produk atau jasa.
·
Diduplikasi pada departemen lain atau
menambah tahap yang tidak dibutuhkan dalam proses bisnis.
·
Menghasilkan output yang tidak
dibutuhkan atau tidak diinginkan.
Penerapan
perhitungan/manajemen biaya berdasarkan aktivitas di dunia nyata
Penerapan
perhitungan/manajemen biaya berdasarkan aktivitas pada manufaktur: unit alat
pendingin industry
Tahap pertama adalah
mengidentifikasi tempat penampungan biaya sumber daya yang meningkatkan ntotal
biaya overhead pabrik. Tahap berikutnya adalah mengidentifikasi aktivitas
produksi dan menggunakan penggerak biaya untuk konsumsi sumber daya dalam
membebankan biaya sumber daya ke tempat penampungan biaya aktivitas. Tahap
berikutnya dalam perhitungan biaya
berdasarkan aktivitas adalah mengidentifikasi penggerak biaya aktivitas,
mengidentifikasi total jumlah penggerak biaya ini dan kemudian menentukan
tariff pembebanan berdasarkan aktivitas.
Penerapan
perhitungan/manajemen biaya berdasarkan aktivitas pada saat industry jasa :
masyarakat pensiunan dan yang dibantu kehidupannya
Informasi berikut ini didasarkan pada masyarakat pensiunan
dan yang dibantu kehidupannya
ABC/M
pada pemerintahan
ABC/M digunakan secara luas pada
pemerintahan. Salah satu penemuan dari implementasi perhitungan biaya
berdasarkan aktivitas adalah pemrosesan merek dagang lebih tinggi daripada yang
diharapkan.
Analisis
profitabilatas pelanggan
Analisis profitabilitas pelanggan
(customer profitability analysis) mengidentifikasi aktivitas palyanan pelanggan
dan penggerak biaya serta menentukan profitabilitas setiap pelanggan atau
kelompok pelanggan. Analisis profitabilitas pelanggan memungkinkan menejer
untuk :
·
Mengidentifikasi pelanggan yang paling
menguntungkan.
·
Mengelola biaya pelayanan dari setiap
pelanggan.
·
Memperkenalkan produk dan jasa baru yang
menguntungkan.
·
Menghentikan produk, jasa, atau
pelanggan yang tidak menguntungkan.
·
Mengarahkan bauran pembelian pelanggan
pada lini produk dan jasa dengan margin yang lebih tinggi.
·
Menawarkan diskon dengan tujuan untuk
memperolah volume penjualan yang lebih besar bagi pelanggan dengan biaya
pelayanan yang lebih rendah.
·
Memilih jenis pelayanan purnajual yang
akan disediakan.
Analisis
biaya pelanggan
Contoh aktivitas spesifik yang
berkaitan dengan pelanggan mencakup :
·
Biaya pemrosesan pesanan.
·
Biaya penagihan, pengumpulan piutang,
dan pemrosesan pembayaran.
·
Biaya piutang usaha dan penyimpanan
persediaan.
·
Biaya pelayanan pelanggan.
·
Biaya penjualan dan pemasaran.
Analisis
biaya pelanggan (customer cost analysis) mengidentifikasi aktivitas dan
penggerak biaya untuk melayani pelanggan sebelum dan setelah penjualan , tidak
termasuk biaya produk. Berdasarkan aktivitas dan penggerak biaya pada pelayanan
yang dilakukan untuk memperoleh dan menyelesaikan transaksi, biaya-biaya
pelanggan dapat diklasifikasikan ke dalam kategori sebagai berikut,
·
Biaya pelanggan tingkat unit
·
Biaya pelanggan tingkat kelompok produk
·
Biaya mempertahankan pelanggan
·
Biaya saluran distribusi
·
Biaya mempertahankan penjualan
Analisis
profitabilitas pelanggan
Analisis profitabilitas pelanggan
(customer profitability analysis) mengombinasikan analisis pendapatan dan biaya
dari pelanggan untuk menilai profitabilitas pelanggan serta membantu
mengidentifikasi tindakan untuk meningkatkan profitabilitas pelanggan. Berikut
ini faktor-faktor yang relevan :
·
Potensi pertumbuhan pelanggan, industry
pelanggan, dan potensi penjualan silang.
·
Reaksi tepat dari pelanggan terhadap
perubahan persyaratan penjualan atau pelayanan.
·
Pentingnya memiliki perusahaan sebagai
pelanggan untuk referensi penjualan dimasa yang akan dating, terutama jika
pelanggan dapat berperan sangat penting dalam menghasilkan bisnis tambahan.
Nilai
seumur hidup pelanggan dan ekuitas pelanggan
Nilai seumur hidup pelanggan
(sutomer lifetime value-CLV) niliai sekarang bersih dari seluruh estimasi laba
dimasa yang akan datang dari pelanggan. Perluasan dari CLV adalah ekuitas
pelnggan (customer equity-CE) yang merupakan jumlah dari CLV untuk seluruh
pelanggan perusahaan. Tujuan pemakaian CE adalah menyediakan peta bagi
perusahaan untuk menggunakan CE dalam mengimplementasikan strateginya.
Ekuitas merek (brand equity)
merupakan persepsi terhadap produk dan jasa perusahaan yang tidak dijelaskan
oleh atribut yang obyektif. Ekuitas retensi (retention equity) terdiri dari
program dan aktifitas untuk membangun hubungan yang meningkatkan loyalitas
pelanggan-program loyalitas yang memberikan manfaat yang istimewa bagi
pelanggan yang sering membeli, program daya tarikyang memungkinkan pelanggan
untuk memperoleh manfaat berupa harga produk yang rendah dari perusahaan lain,
serta pelayanan pelanggan yang konsisten di antaranya.
Isu
implementasi dan perluasan
Implementasi perhitungan/manajemen
biaya berdasarkan aktivitas yang sukses membutuhkan kerja sama yang erat antara
akuntan manajemen, teknisi, serta manajer produksi dan operasi. Memahami proses
produksi dan mengidentifikasi penggerak biaya membutuhkan upaya secara seksama.
Dua model terakhir mengambil pendekatan yang berfokus pada sumber daya untuk
perhitungan biaya berdasarkan aktivitas.
Perhitungan
biaya berdasarkan aktivitas dengan banyak tahap
Pada perhitungan biaya berdasarkan
aktivitas dengan banyak tahap, biaya sumber daya dibebankan pada aktivitas
tertentu yang pada gilirannya dibebankan pada aktivitas lainnya sebelum
dibebankan pada objek biaya terakhir
Akuntansi
untuk konsumsi sumber daya
Akuntansi untuk konsumsi sumber daya
(resource consumtion accounting-RCA) adalah adaptasi perhitungan biaya
berdasarkan akivitas yang menekankan
pada konsumsi sumber daya dengan sangat meningkatnya jumlah tempat
penampungan biaya sumber daya, yang memungkinkan penelusuran lebih langsung
terhadap biaya sumber daya pada objek biaya daripada system perhitungan biaya
berdasarkan aktivitas dengan pusat biaya yang lebih sedikit.
Konsep penting pada RCA mencakup
perhitungan biaya variabel, hubungan timbale-balik sumber daya, informasi biaya
tingkat terperinci pada tingkat sumber daya, perlakuan terhadap kapasitas
menganggur atau berlebihan, serta pemakaian depresiasi biaya penggantian.
Perhitungan
biaya berdasarkan aktivitas yang dikendalikan oleh waktu
Perhitungan biaya berdasarkan
aktivitas yang dikendalikan oleh waktu (time-driven activity-based
costing-TDABC) yaitu membebankan biaya sumber daya secara langsung ke objek
biaya dengan menggunakan biaya per unit waktu penyediaan sumber daya, bukan
dengan pertama membebankan biaya ke aktivitas dan kemudian dari aktivitas ke
objek biaya. TDABC menggunakan cara langsung untuk mengukur kapasitas yang
tidak digunakan. TDABC kemudian mengalkulasikan biaya kapasitas yang tidak
digunakan dengan cara menentukan biaya aktivitas dan mendapatkan biaya bersih
dari total beban. TDABC dapat diperluas untuk mencakup kompleksitas pada
aktivitas, pada apa yang disebut persamaan waktu.
Waktu
untuk memvalidasi = waktu standar + tambahan waktu
(jika
waktu untuk alamat internasional)
Perbedaan antara TDABC dengan ABC adalah TDABC peka
terhadap kapasitas dan menghitung biaya aktivitas standar dengan menggunakan
tarif standar, yaitu tarif penggerak biaya yang tetap konstan. Kerugian TDABC
adalah ketergantungannya pada tingkat keakuratan estimasi waktu : selain itu,
upaya untuk menentukan estimasi waktu sangat menghabiskan waktu dan mahal.
Sumber : Cokins, et. al., 2011, "Manajemen Biaya penekanan Strategis", Buku 1, Edisi 5, Jakarta : Salemba Empat
No comments:
Post a Comment