Sunday, 28 January 2018

PENGUKURAN KINERJA OPERASIONAL : SELISIH BIAYA TIDAK LANGSUNG DAN MANAJEMEN KAPASITAS SUMBER DAYA


A.    Biaya Overhead Standar : Perencanaan versus Pengendalian
Sebagaimana ditunjukkan dalam bab 14 bahwa biaya standar dapat digunakan sebagai tujuan pengendalian atau dapat disatukan secara formal ke dalam arsip laporan baik untuk penetapan biaya produk maupun tujuan penyeliaan. Pada bab 14 kita telah menggunakan anggaran fleksibel pada akhir waktu periode untuk menjumlahkan berbagai jenis pendapatan dan berbagai jenis biaya yang membantu menjelaskan mengapa pada pendapatan usaha yang sebenarnya pada periode tertentu berbeda dengan pendapatan usaha yang tercermin pada pendapatan induk (statis). Untuk tujuan pengendalian biaya kita menghitung volume total dari anggaran fleksibel dan kemudian meneruskan penjelasan mengenai selisih volume total ini dengan menjumlahkan selisih harga jual. Selisih biaya tetap ( baik untuk biaya produksi maupun biaya nonproduksi ) dan total selisih anggaran fleksibel untuk biaya produksi langsung.
Pembiayaan produk dan pengendalian biaya sendiri mempunyai kesamaan, persamaan antara keduanya dapat kita lihat dari biaya overhead variabel dan jam kerja. Jika pembiayaan produk dan pengendalian biaya naik maka kedua hal yang termasuk dalam biaya overhead variabel dan jam kerja akan mengikuti kenaikannya secara bersamaan. Walaupun mempunyai kesamaan secara signifikan antara pembiayaan dan pengendalian biaya juga mempunyai perbedaan.
Perbedaan yang tampil disini adalah pada pengeluaran biaya tetap karena situasi biaya tetap yang cenderung berbeda. Biaya tetap yang dianggarkan akan mengalami perbedaan dan pergeseran dengan biaya tetap yang sebenarnya terjadi.
B.     Analisis Selisih Biaya Overhead Prabik
Untuk tujuan biaya produk, selisih overhead total untuk periode yang ( juga disebut total under atau overapllied) adalah sama dengan perbedaan antara biaya tetap actual yang terjadi dan biaya overhead standar diterapkan untuk produksi. Untuk perhititungannya adalah sebagai berikut,
Total Selisih Overhead = Total Overhead Sebenarnya – Total Overhead Yang Diterapkan
Total Selisih Overhead = ( Total Biaya Overhead Variabel + Total Biaya Overhead Tetap ) – ( Tingkat Overhead Aplikasi X Standar Jam Yang Memungkinkan Untuk Produksi Periode Ini )

Total selisih overhead variabel adalah perbedaan antara biaya overhead variabel sebenarnya dengan biaya variabel standar yang diaplikasikan dalam proses produksi ; disebut juga over atau overhead variabel under applied untuk periode tersebut.
1.      Biaya kendali : rincian volume biaya overhead variabel
Selisih pengeluaran overhead variabel adalah perbedaan antara biaya overhead variabel aktual yang terjadi dengan anggaran fleksibel untuk overhead variabel berdasarkan input dalam suatu periode ( misalnya jam kerja aktual ). Rumusnya adalah sebagai berikut,
Selisih Pengeluaran Overhead Variabel = Overhead Aktual – Overhead Variabel Yang Dianggarkan Berdasarkan Input ( Misalnya Jam Kerja Aktual )
Selisih Pengeluaran Overhead Variabel = ( jam sebenarnya tenaga kerja bekerja x biaya overhead variabel sebenarnya tiap tenaga kerja per jam kerja ) – ( jam sebenarnya tenaga kerja bekerja x biaya overhead standar per jam kerja )
Selisih efisiensi overhead variabel adalah perbedaan antara anggaran fleksibel untuk biaya overhead variabel berdasarkan input ( musalnya jam kerja aktual tenaga kerja ) dan anggaran fleksibel untuk overhead variabel berdasarkan output ( misalnya jam kerja standar untuk unit-unit yang diproduksi ),
Selisih efisiensi overhead variabel = overhead variabel yang dianggarkan berdasarkan input – overhead variabel standar yang diaplikasikan untuk produksi
Selisih efisiensi overhead variabel = biaya overhead standar per jam kerja x ( jam sebenarnya tenaga kerja bekerja – jam kerja standar langsung yang diperbolehkan untuk produksi per unit )
Under apply = aktual > dianggarkan
Over apply = aktual < dianggarkan
2.      Interpretasi dan implikasi dari selisih overhead variabel
a.       Selisih pengeluaran overhead variabel
Aplikasi overhead variabel mengacu pada standar biaya overhead variabel per unit variabel aktivitas yang digunakan untuk tujuan pengendalian biaya produk dan untuk membangun anggaran fleksibel untuk keperluan kendali.
b.      Efisiensi selisih overhead variabel
Perusahaan dalam memenuhi target secara efisien maka harus ditetapkannya stadar-standar yang berhubungan dengan aktivitas produksi dan jumlah pencapaian dalam satu waktu. Mencegah terjadinya kelebihan dalam jam tenaga kerja yang dialokasikan, harus sesuai dengan iin yang diberikan atau batasan yang diberikan.
3.      Analisis biaya overhead tetap
Total selisih overhead tetap adalah perbedaan antara biaya overhead tetap yang terjadi sebenarnya dan biaya overhead tetap yang diterapkan untuk produksi berdasarkan suatu tarif overhead aplikasi standar tetap ; juga disebut over atau underapplied tetap untuk overhead periode tersebut.
a.       Selisih total produksi
Tujuannya yaitu untuk menyatukan biaya overhead tetap menjadi pembiayaan produk. Proses empat langkah berikut ini dapat digunakan untuk tujuan ini,
i)        Langkah pertama : tentukan total anggaran biaya tetap overhead pabrik
ii)      Langkah kedua : pilih sebuah ukuran aktivitas yang tepat untuk menerapkan biaya overhead pabrik tetap
iii)    Langkah ketiga : pilih tingkat kegiatan denominator
iv)    Langkah keempat : hitung tingkat aplikasi penetapan biaya overhead tetap awal
Tingkat aplikasi overhead tetap adalah istilah yang digunakan untuk pembiayaan produk ; tingkat dimana overhead tetap dibebankan ke aktivitas produksi per unit ( atau output ). Tingkat aktivitas denominator ( volume denominator ) adalah level output ( aktivitas ) tingkat yang digunakan untuk menetapkan tingkat aplikasi overhead tetap : umumnya didefinisikan sebagai kapasitas praktik.
Kapasitas teoritis adalah ukuran kapasitas ( output atau aktivitas ) yang mengasumsi 100% efisiensi ; maksimum output ( atau kegiatan ) yang mungkin. Kapasitas praktis adalah kapasitas teoritis dikurangi kerugian output normal karena waktu pribadi, perawatan normal, dan sebagainya. Utilisasi kapasitas yang dianggarkan adalah mewakili rencana output untuk periode yang akan datang, biasanya satu tahun.
Kapasitas normal merupakan rata-rata permintaan pertahun diatas jangka menengah, misalnya tiga sampai lima tahun mendatang. FASB ASC 330-10-30 menyediakan panduan laporan keuangan terkait penentuan tarif alokasi overhead dan “jalan keluar” atas selisih kapasitas-idle yang abnormal. Perencanaan kapasitas sumber daya, merujuk pada kapasitas pasokan sumber daya yang cukup tetapi tidak berlebihan. Selisih volume- produksi overhead tetap adalah perbedaan antara overhead anggaran tetap untuk periode tersebut dan standar overhead tetap yang diaplikasikan untuk produksi ( menggunakan tingkat alokasi overhead tetap ).
Selisih belanja tetap = biaya overhead anggaran tetap perusahaan – biaya overhead standar yang dibuat overhead ke produksi
Atau
Selisih belanja tetap = biaya overhead standar per jam kerja x ( jam kegiatan denominator – jam kerja standar langsung yang diperoleh untuk produksi per unit
b.      Selisih pengeluaran ( anggaran ) overhead tetap
Selisih pengeluaran ( anggaran ) overhead tetap adalah perbedaan antara anggaran dan biaya overhead tetap aktual pabrik untuk satu periode.
Selisih belanja tetap = overhead tetap aktual – anggaran overhead tetap
4.      Intepretasi terhadap selisih overhead tetap
a.       Selisih volume ( denominator ) produksi
Selisih total produksi dapat dilihat ukuran kasar pemanfaatan kapasitas. Singkatnya adalah selisih dati total produksi ini menyediakan keputusan dengan informasi yang dapat diguganakan untuk mengelola pengeluaran sumber daya. Death-spiral-effect adalah kenaikan terus-menerus harga jual dalam upaya menutup biaya tetap, meskipun permintaan mengalami penurunan terus-menerus.
b.      Selisih overhead ( anggaran ) belanja tetap
Biasanya muncul ketika anggaran prosedur bagi perusahaan gagal untuk mengantisipasi atau menggabungkan perubahan pengeluaran biaya overhead tetap. Selisih overhead belanja tetap yang tidak menguntungkan bisa juga merupakan hasil dari yang pengeluaran berlebihan karena pengendalian biaya yang tidak tepat atau tidak memadai.
C.    Selisih biaya overhead dalam sistem ABC
1.      ABC berbeasis anggaran fleksibel untuk pengendalian
Karena volume kegiatan yang berbeda memengaruhi biaya overhead pabrik, akuntan perlu hati-hati memilih mengukur aktivitas, atau tindakan, yang akan digunakan untuk membangun anggaran fleksibel untuk tujuan kendali. Sistem biaya yang lebih modern, seperti sistem penentuan biaya berbasis aktivitas, menerapkan dukungan pabrik biaya untuk output atas dasar kegiatan yang dilakukan untuk setiap produk yang dihasilkan.
2.      Analisis anggaran fleksibel di bawah ABC ketika ada ukuran standar batch untuk kegiatan produksi
a.      Pengaturan biaya tetap di bawah ABC
Komponen biaya jangka pendek tetap biaya pengaturan dikendalikan dengan menggunakan prosedur serupa yang telah dibahas sebelumnya dalam bab ini. Artinya, perbedaan antara pengaturan biaya tetap sebenarnya dan pengaturan anggaran biaya tetap disebut selisih pembelanjaan.
b.      Variabel biaya pengaturan di bawah ABC
Mengorvensikan output periode sebenarnya jika output yang dihasilkan adalah tingkat batch, hal tersebut dilakukan pertama kali dan selanjutnya pengaturan jam sesuai standar.
c.       Penafsiran pengaturan yang berkaitan dengan selisih biaya standar
Manajemen akuntan dapat menambahkan nilai bagi perushaan mereka dengan menyertai data selisih biaya dengan penjelasan yang masuk akal untuk selisih tersebut. Selisih pengaturan pengeluaran tidak tetap ada karena biaya variabel sebenarnya per jam pengaturan berbeda dari biaya yang di anggarkan per jam pengaturan.
3.      Perpanjangan analisis ABC : GPK dan RCA

GPK adalah biaya rinci sistem akuntansi jerman, secara kasar diterjemahkan sebagai standar penetapan biaya fleksibel. Sedangkan RCA adlah gabungan dari ABC dan GPK. Akuntansi sumber daya konsumsi adalah sistem manajemen biaya yang komprehensif, direpresentasikan sebagai persilangan antara GPK dan ABC.

Sumber : Cokins, et. al., 2011, "Manajemen Biaya penekanan Strategis", Buku 1, Edisi 5, Jakarta : Salemba Empat

No comments:

Post a Comment