Thursday, 11 January 2018

Manajemen Biaya Resume Bab 6

BAB 6 : Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses

A.      Karakterstik Sistem Perhiitungan Biaya Berdasarkan Proses
                Unit ekuivalen (equivalent units) merupakan jumlah unit selesai yang sama atau serupa yang sudah dapat dihasilkan berdasarkan jumlah pekerjaan yang benar-benar dilakukan atas unit-unit produk yang telah selesai maupun yang akan selesai sebagian. Karena jumlah tenaga kerja langsung relatife kecil dalam banyak industri pemrosesan, seperti industry penyulingan minyak, alumunium, kertas, kimia, dan farmasi, biaya overhead pabrik dan tenaga kerja langsung terkadang dikombinasikan dan disebut juga biaya konversi untuk tujuan menghitung unit ekuivalen produksi. Bahan baku langsung dapat ditambahkan pada titik-titik produksi yang berlainan atau secara terus-menerus selama proses produksi. Arus biaya pada perhitungan biaya berdasarkan proses, pada perhitungan biaya berdasarkan proses, biaya mengalir proses atau departemen. Laporan biaya produksi merupakan dokumen penting pada sistem perhitungan biaya. Tahap-tahap perhitungan biaya berdasarkan proses adalah,
1.       Tahap 1 : menganalisis arus fisik dari unit produksi
2.       Tahp 2 : menghitung unit ekuivalen untuk setiap elemen biaya produksi
3.       Tahap 3 : menentukan total biaya untuk setiap elemen biaya produksi
4.       Tahap 4 : menghitung biaya per unit ekuivalen untuk setiap elemen biaya produksi
5.       Tahap 5 : membebankan total biaya produksi ke unit yang telah selesai dan persediaan akhir barang dalam proses
                Metode perhitungan biaya berdasarkan proses terdiri dari dua metode yang digunakan untuk menyusun laporan biaya produksi per departemen jika perusahaan menggunakan perhitungan biaya berdasarkan proses adalah metode rata-rata tertimbang dan metode masuk pertama, keluar pertama (first-in-first-out-FIFO). Metode rata-rata tertimbang (weighted-average method) mencakup seluruh biaya dalam perhitungan biaya per unit, mencakup baik biaya yang terjadi selama periode bersangkutanmaupun biaya yang terjadi selama periode bersangkutan maupun biaya yang terjadi pada periode sebelumnya yang ditunjukkan sebagai persediaan awal barang dalam proses dari periode bersangkutan. Metode FIFO mencakup perhitungan biaya per unit hanya meliputi biaya yang terjadi dan pekerjaan yang dilakukan selama periode bersangkutan.
B.      Ilustrasi Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses
                Ada dua metode dalam perhitungan biaya yaitu metode rata-rata tertimbang, dan metode FIFO. Berikut ini adalah tahapan untuk setiap metode,
1.       Metode rata-rata tertimbang
Metode ini mempunyai tahapan sebagai berikut,
Tahap 1 : menganalisis arus fisik dari unit produksi
Tahap 2 : mengalkulasikan unit ekuivalen untuk setiap elemen biaya produksi
Tahap 3 : menentukan total biaya untuk setiap elemen biaya produksi
Tahap 4 : menghitung biaya per unit ekuivalen
Tahap 5 : membebankan total biaya produksi ke unit yang telah selesai dan barang dalam proses akhir
2.       Metode masuk pertama keluar pertama (first-in-first-out- FIFO)
Tahap 1 : menganalisis arus unit fisik dari unit produksi
Tahap 2 : mengalkulasikan unit ekuivalen untuk setiap elemen biaya produksi
Tahap 3 : menentukan total biaya untuk setiap elemn biaya produksi
Tahap 4 : menghitung biaya per unit ekuivalen untuk setiap elemen biaya produksi
Tahap 5 : membebankan total biaya produksi per unit yang telah selesai dan barang dalam proses akhir
Tahap 5 bagian A : total biaya untuk unit-unit yang telah selesai yang berasal dari persediaan awal barang dalam proses
Tahap 5 bagian B : total biaya untuk unit-unit yang mulai diproses dan telah selesai

C.      Perbandingan Antara Metode Rata-Rata Tertimbang dengan Metode FIFO
                Baik metode rata-ratatertimbang maupun metode FIFO menghasilkan total biaya yang akan diperhitungkan yang sama. Metode rata-rata tertimbang pada umumnya lebih mudah ndigunakan karena kalkulasi lebih sederhana. Beberapa perusahaan lebih menyukai metode FIFO daripada metode rata-rata tertimbang untuk tujuan pengendalian biaya dan evaluasi kinerja karena biaya per unit ekuivalen berdasarkan metode FIFO hanya mencerminkan biaya dari upaya pekerjaan pada periode bersangkutan.

D.      Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses pada Berbagai Departemen
                Sebagian bersar perusahaan manufaktur memiliki berbagai departemen atau menggunakan beberapa proses yang membutuhkan sejumlah tahapan. Biaya dari departemen sebelumnya (transferred-in cost) merupakan biaya dari pekerjaan yang dilakukan pada departemen sebelumnya yang ditransfer masuk ke departemen sekarang.
1.       Metode rata-rata tertimbang
       Pada metode ini ada lima tahapan yaitu,
Tahap 1 dan 2 : menganalisis arus unit fisik dan mengalkulasikan unit ekuivalen
Tahap 3 dan 4 : menentukan total biaya dan menghitung biaya per unit
Tahap 5 : membebankan total biaya produksi ke unit yang telah selesai dan barang dalam proses akhir
2.       Metode FIFO
       Pada metode ini ada lima tahapan yaitu,
Tahap 1 dan 2 : menganalisis arus unit fisik dan mangalkulasikan unit ekuivalen
Tahap 3 dan 4 : menentukan total biaya yang akan diperhitungkan dan menghitung biaya per unit
Tahap 5 : membebankan total biaya produksi


E.       Ayat Jurnal untuk Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses

A.      Implementasi dan Peningkatan Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses
                Tujuan dari system perhitungan biaya adalah menghitung biaya produksi pada biaya dari unit barang dalam proses dan produk selesai dalam laporan biaya produksi. Kadang kala produsen berdasarkan proses memiliki produk yang sangat berbeda-beda yang melalui proses yang berbeda-beda sehingga membuat system perhitungan biaya berdasarkan proses menjadi tidak memadai. Demikian pula, informasi perhitungan biaya berdasarkan proses juga tidak dimaksudkan untuk membantu perusahaan menentukan bauran produk yang paling menguntungkan atau untuk mengidentifikasi penggunaan pabrik yang paling menguntungkan. Perhitungan biaya yang diakumulasikan secara sangat cepat merupakan metode yang membebankan biaya produksi saat ini (menggunakan biaya standar) secara langsung ke persediaan barang jadi, tanpa pencatatan akuntansi untuk arus masuk dan keluar pada akun barang dalam proses.


Sumber : Cokins, et. al., 2011, "Manajemen Biaya penekanan Strategis", Buku 1, Edisi 5, Jakarta : Salemba Empat

1 comment: