Monday 3 September 2018

ALOKASI BIAYA ; DEPARTEMEN, PRODUK GABUNGAN, DAN PRODUK SAMPINGAN

Hasil gambar untuk produk png


A.      Peran Strategis Alokasi Biaya
Peran strategis alokasi biaya memiliki empat tujuan:
1.       Menentukan biaya departemen yang akurat dan biaya produk (accurate departemental and product costs) sebagai dasar untuk melakukan evaluasi efisiensi biaya departemen dan profitabilitas dari berbagai produk untuk pelaporan keuangan, serta kepatuhan pajak.
2.       Memotivasi manajer untuk mengerahkan segala upaya tingkat tinggi dalam mencapai tujuan akhir manajemen puncak.
3.       Menyediakan insentif yang tepat bagi manajer untuk mengambil keputusan yang konsisten dengan tujuan manajemen puncak.
4.       Secara wajar menentukan imbal jasa yang diperoleh manajer atas upaya dan keahliannya serta efektifitas pengambilan keputusan mereka.

B.      Isu Etika dalam Alokasi Biaya
Sejumlah isu etika merupakan hal yang penting dalam alokasi biaya. Pertama, isu etika muncul ketika biaya dialokasikan ke produk atau jasa yang dihasilkan baik untuk pasar yang penuh kompetisi maupun badan publik atau departemen pemerintah. Isu etika kedua dalam mengimplementasikan metode alokasi biaya adalah isu ekuitas atau kewajaran yang muncul ketika unit pemerintahan mengganti biaya institusi swasta atau ketika unit pemerintahan memberikan pelayanan kepada publik dengan uang bayaran. Isu etika penting yang ketiga adalah pengeruh dari metode alokasi yang dipilih terhadap biaya produk yang dijual kea tau dibeli dari anak perusahaan di luar negeri.

C.      Alokasi Biaya Ke Departemen Jasa dan Departemen Produksi
Dalam alokasi biaya ke departemen jasa dan departemen produksi mempunyai beberapa tahap, berikut ini adalah tahapannya;
Tahapan pertama : menelusuri biaya langsung dan mengalokasikan biaya tidak langsung ke departemen
Tahapan kedua : mengalokasikan biaya departemen jasa ke departemen produksi
Akuntan menggunakan tiga metode umum untuk mengalokasikan biaya dengan dua tahap: (1) metode langsung, (2) metode bertahap, dan (3) metode timbal-balik. Metode langsung adalah metode yang paling sederhana dari ketiga metode alokasi biaya per departemen karena mengabaikan arus timbal-balik. Metode bertahap adalah metode yang menggunakan serangkaian tahap dalam mengalokasikan biaya departemen jasa ke departemen produksi. Metode timbal balik merupakan metode yang paling dipilih dari ketiga metode yang ada karena, tidak seperti metode lainnya, metode tersebut memperhitungkan seluruh arus timbal-balik antardepartemen jasa.

Isu-isu implementasi
Isu implementasi yang utama adalah pilihan metode alokasi yang paling akurat. Tiga isu tambahan yang dipertimbangkan ketika mengimplementasikan pendekatan alokasi departemen adalah (1) pengaruh disinsentif yang muncul ketika dasar alokasi ditetapkan tidak berkaitan dengan penggunaan, (2) pengaruh disinsentif yang muncul ketika dasar alokasi ditetapkan berdasarkan penggunaan aktual, dan (3) pengaruh disinsentif yang muncul ketika alokasi biaya melebihi harga beli di luar.

D.      Alokasi Biaya pada Industry Jasa
Alokasi biaya dimulai dengan mengidentifikasi departemen mana yang langsung mendukung kedua jenis pinjaman, yaitu departemen operasi dan departemen pemasaran. Departemen lainnya mendukung departemen operasi dan departemen pemasaran. Dua departemen pendukung yang penting adalah departemen jasa administrasi dan departemen akuntansi. Pada tahap ketiga atau tahap terakhir, biaya dan departemen operasi dan departemen pemasaran dialokasikan ke dua jenis pinjaman, yaitu pinjaman komersial dan pinjaman perumahan.

E.       Perhitungan Biaya Produk Gabungan
Produk gabungan merupakan produk-produk dari proses produksi yang sama yang memiliki nilai jual yang relatif besar. Produk-produk yang nilai total penjualannya lebih kecil jika dibandingkan dengan nilai jual produk gabungan diklasifikasikan sebagai produk sampingan. Titik dalam proses produksi gabungan di mana setiap produk dapat diidentifikasi untuk pertama kalinya disebut juga titik pisah. Biaya tambahan yang terjadi setelah titik pisah yang dapat diidentifikasi langsung ke setiap produk disebut juga biaya pemrosesan tambahan atau biaya yang dapat dipisahkan.

Metode untuk mengalokasikan biaya gabungan ke produk gabungan
Metode yang digunakan adalah metode ukuran fisik, metode niali jual pada titik pisah, dan metode nilai bersih yang dapat direalisasikan.
Metode ukuran fisik merupakan metode cukup ilmiah, menggunakan ukuran fisik seperti pon, gallon, yard atau volume unit yang diproduksi pada titik pisah untuk mengalokasikan biaya gabungan ke produk gabungan. Keunggulan dan kelemahannya adalah, keunggulan dari metode fisik adalah metode ini mudah digunakan dan kriteria untuk alokasi biaya gabungan bersifat objektif. Namun, metode ini mengabaikan kapabilitas untuk menghasilkan pendapatan dari setiap produk yang dapat bervariasi di antara produk-produk gabungan dan tidak memiliki hubungan sama sekali dengan ukuran fisik apa pun.
Metode nilai jual pada titik pisah, mengalokasikan biaya gabungan ke produk gabungan berdasarkan nilai jual realtifnya pada titik pisah. Keunggulan dan kelemahan dari metode ini adalah keunggulannya bahwa metode tersebut mudah dihitung dan dialokasikan menurut pendapatan dari setiap produk, kelemahannya yaitu metode ini harga pasar untuk beberapa industry berubah secara konstan.
Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan yaitu, estimasi nilai jual produk pada titik pisah yang ditentukan dengan cara mengurangkan biaya pemrosesan tambahan dengan biaya penjualan sesudah titik pisah dari estimasi nilai jual akhir produk. Keunggulan dan kelemahan dari metode ini adalah lebih unggul jika dibandingkan dengan metode ukuran fisik karena seperti metode nilai jual pada titik pisah, metode ini memperlihatkan alokasi yang menghasilkan tingkat profitabilitas yang dapat diprediksi dan dibandingkan antarproduk.

Sumber : Cokins, et. al., 2011, "Manajemen Biaya penekanan Strategis", Buku 1, Edisi 5, Jakarta : Salemba Empat

No comments:

Post a Comment