Friday, 13 November 2015

Akuntansi Biaya Resume Bab 16

BAB 16
ALOKASI BIAYA : PRODUK GABUNGAN DAN PRODUK SAMPINGAN

            Sebuah perusahaan akan menggunakan produk gabungan untuk pengolahan suatu barang mentah untuk dijadikan barang jadi. Terkadang satu jenis barang mentah akan diproduksi menjadi 2 atau lebih barang jadi dengan menggunakan metode produk gabungan. Dengan menggunakan metode ini perusahaan akan mempunyai persedian yang banyak dengan biaya produksi rendah. Dalam permasalahannya ketika pasar sepi barang yang tersedia di gudang akan menumpuk menjadi banyak dengan adanya hal seperti itu maka munculah metode produk sampingan.
            Sebelumnya kita harus mengetahui pengertian dari biaya gabungan sendiri. Biaya gabungan adalah biaya proses produksi yang menghasilkan berbagai produk secara serentak. Maksudnya, ketika perusahaan hanya mempunyai satu jenis barang mentah saja tetapi dapat menghasilkan barang produksi yang lebih dari dua jenis. Ada yang disebut Titik Splitoff yaitu saat yang kritis dalam proses produksi gabungan apabila dua atau lebih produk dapat diidentifikasi.
            Biaya yang dapat dipisahkan adalah semua biaya manufaktur, pemasaran, distribusi dan sebagainya yang terjadi di luar titik splitoff yang dapat dibebankan ke setiap produk spesifik yang diidentifikasi pada titik splitoff. Hal yang menjadi fokus dalam kalkulasi biaya gabungan adalah pengalokasian biaya ke setiap produk pada titik splitoff.
            Output dari proses produksi gabungan dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori umum yaitu output dengan nilai jual positif dan output dengan nilai jual nihil. Output dengan nilai jual positif dapat dinilai dari bagaimana perusahaan dapat terhindar dari biaya. Jika proses produksi gabungan menghasilkan satu produk dengan total nilai jual yang tinggi, dibandingkan dengan total nilai jual produk lainnya dari proses tersebut, produk itu disebut sebagai produk utama.
            Jika proses produksi gabungan menghasilkan dua atau lebih produk dengan total nilai jual yang tinggi dibandingkan dengan total nilai jual produk yang lainnya, jika ada produk itu disebut sebagai produk gabungan. Produk yang dihasilkan dari proses produksi gabungan yang memiliki total nilai jual yang rendah dibandingkan dengan total nilai jual produk utama atau produk gabungan disebut sebagai produk sampingan. Perbedaan diantara produk utama, produk gabungan dan produk sampingan dalam pabriknya sangat tidak terbatas.
            Ada beberapa konteks yang mengharuskan biaya gabungan dialokasikan ke produk atau jasa individual adalah :
1.      Perhitungan biaya persediaan dan harga pokok penjualan untuk tujuan akuntansi keuangan serta pelaporan kepada otoritas pajak penghasilan.
2.      Perhitungan biaya persediaan dan harga pokok penjualan untuk tujuan pelaporan internal.
3.      Pembayaran kembali biaya kepada perusahaan yang segelintir, tetapi tidak semua produk atau jasanya dibayar kembali menurut kontrak biaya-plus dengan misalnya agen pemerintah.
4.      Perhitungan penyelesaian asuransi atas klaim kerusakan yang dilakukan berdasarkan informasi tentang biaya produk yang dibuat secara gabungan.
5.      Regulasi tarif untuk satu atau lebih produk yang dibuat secara gabungan atau jasa yang menjadi subjek regulasi harga.
6.      Litigasi di mana biaya produk gabungan merupakan input utama.
Pendekatan untuk mengalokasikan biaya gabungan
            Dua pendekatan yang bisa digunakan untuk mengalokasikan biaya gabungan
Pendekatan 1 : mengalokasikan biaya gabungan dengan menggunakan data berdasarkan pasar seperti pendapatan. Tiga metode dalam menggunakan pendekatan ini yaitu , metode nilai jual pada titik splitoff, metode nilai realisasi bersih (NRV), metode NRV dengan presentase marjin kotor yang konstan.
Pendekatan 2 : mengalokasikan biaya gabungan dengan menggunakan ukuran fisik, seperti bobot (misalnya, kilogram), atau volume (katakanlah) produk gabungan.
            Biaya gabungan tidak memiliki hubungan sebab-akibat dengan setiap produk karena proses produksi secara serentak atau simultan menghasilkan beberapa produk. Dalam proses produksi gabungan yang lebih sederhana, produk gabungan dijual pada titik splitoff tanpa diproses lebih lanjut.
Metode nilai jual pada titik splitoff
            Metode nilai jual pada titik splitoff mengalokasikan biaya gabungan ke produk gabungan berdasarkan total nilai jual relatif pada titik splitoff dari total produk tersebut yang dibuat selama periode akuntansi.
            Perhatikan bagaimana metode nilai jual pada titik splitoff mengikuti kriteria alokasi biaya manfaat yang diterima. Biaya dialokasikan ke produk sesuai dengan kemampuannya menghasilkan pendapatan. Metode ini bersifat langsung dan intuitif. Dasar alokasi biaya dinyatakan dalam istilah denominator umum yang dicatat secara sistematik pada sistem akuntansi. Untuk menggunakan metode ini, harga jual semua produk harus ditetapkan pada titik splitoff.
Metode ukuran fisik
            Metode ukuran fisik mengalokasikan biaya gabungan ke produk gabungan berdasarkan bobot, volume, atau ukuran fisik relatif lainnya pada titik splitoff dari total produk tersebut yang dibuat selama periode akuntansi. Menurut kriteria manfaat yang diterima, metode ukuran fisik kurang begitu disukai ketimbang nilai jual pada titik splitoff. Hal ini disebabkan karena ukuran fisik setiap produk tidak memiliki hubungan dengan kemampuan menghasilkan pendapatan dari setiap produk tersebut.
            Namun ukuran fisik dapat diperbandingkan bagi semua produk tidaklah selalu mudah untuk memperolehnya. Penentuan produk mana dari sebuah proses gabungan yang akan dilibatkan dalam perhitungan ukuran fisik dapat sangat mempengaruhi alokasi ke produk-produk tersebut. Output yang tidak memiliki nilai jual selalu diabaikan. Sering kali juga tidak dilibatkan dalam denominator yang digunakan pada metode ukuran fisik karena nilai jualnya lebih rendah dibandingkan dengan produk gabungan atau produk utama.
Metode nilai realisasi bersih (NRV)
            Metode Nilai Realisasi Bersih (NRV) mengalokasikan biaya gabungan ke produk gabungan berdasarkan NRV relatif, nilai jual akhir dikurangi biaya yang dapat dipisahkan, total biaya produk gabungan yang dibuat selama periode akuntansi. Metode NRV biasanya lebih disukai ketimbang metode nilai jual pada titik splitoff hanya jika nilai jual satu atau lebih produk pada titik splitoff tidak tersedia. Metode ini sering kali diimplementasikan dengan menggunakan asumsi yang sederhana.
Metode NRV dengan presentase marjin kotor yang konstan
Metode NRV dengan presentase marjin kotor yang konstan mengalokasikan biaya gabungan ke produk gabungan dengan cara sedemikian rupa sehingga presentase marjin kotor secara keseluruhan sama bagi setiap produk. Berikut adalah langkah-langkahnya :
Langkah 1 : menghitung presentase marjin kotor secara keseluruhan bagi semua produk gabungan.
Langkah 2 : mengalikan presentase marjin kotor secara keseluruhan dengan nilai jual akhir total produksi setiap produk untuk menghitung marjin kotor setiap produk tersebut.
Langkah 3 : mengurangi biaya yang dapat dipisahkan dari total biaya setiap produk yang akan ditanggung untuk memperoleh alokasi biaya gabungan.
Metode NRV dengan presentase marjin kotor yang konstan sangat berbeda dengan dua metode alokasi biaya gabungan berdasarkan pasar lainnya.
Pemilihan metode
            Alasan menggunakan metode nilai jual pada titik splitoff mancakup :
1.      Pengukuran nilai produk gabungan pada titik splitoff mempunyai alasan agar meraup pendapatan
2.      Tidak ada antisipasi terhadap keputusan manajemen selanjutnya
3.      Ketersediaan dasar yang umum untuk mengalokasikan biaya gabungan ke produk
4.      Kesederhanaan.
Keunggulah metode NRV dengan presentase marjin kotor yang konstan adalah bahwa metode ini relatif mudah diimplementasikan.
Akuntansi untuk produk sampingan
            Proses produksi gabungan tidak hanya dapat menghasilkan produk gabungan dan produk utama tetapi juga produk sampingan. Meskipun produk sampingan memiliki total nilai jual yang rendah dibandingkan dengan total nilai jual produk gabungan atau utama, kehadiran produk sampingan dalam suatu proses produksi gabungan dapat mempengaruhi alokasi biaya gabungan.

No comments:

Post a Comment