Friday, 13 November 2015

Akuntansi Biaya Resume Bab 10

BAB 10
Menentukan Perilaku Biaya

Masalah umum dalam mengestimasi fungsi biaya
            Fungsi biaya adalah gambaran matematis tentang bagaimana biaya berubah mengikuti perubahan tingkat aktivitas yang berhubungan dengan biaya tersebut.manajer dapat mengasumsikan fungsi biaya menjadi dua yaitu :
1.      Variasi (perubahan) total biaya
2.      Perilaku biaya yang diperkirakan dengan fungsi biaya linear dalam rentang yang relevan.
Dalam kenyataannya kedua asumsi tersebut tidak digunakan seluruhnya karena tidak seluruh fungsi bersifat linear.
Fungsi biaya linear adalah sebuah fungsi biaya dimana, didalam rentang yang relevan, grafik dari total biaya yang didasarkan pada tingkat aktifitas tunggal adalah sebuah garis lurus. Fungsi biaya linear dapat dijelaskan dengan sebuah konstanta a yang mewakili perkiraan komponen total biaya didalam rentang yang relevan yang tidak berubah sesuai perubahan dalam tingkat aktifitas dan koefisien kemiringan , b yang mewakili perkiraan jumlah dimana total biaya berubah untuk setiap perubahan unit dalam tingkat aktifitas didalam rentang yang relevan. Tiga jenis fungsi biaya linear adalah variabel , tetap, dan campuran.
Metode estimasi biaya
            Ada empat metode estimasi biaya yaitu diantaranya metode teknik industri, metode konferensi, metode analisis akun, dan metode analisis kuantitatif. Metode teknik industri atau disebut juga metode pengukuran kerja, mengestimasi fungsi biaya dengan menganalisis hubungan antara input dan output dalam konteks fisik. Metode konferensi, mengestimasi biaya serta pemicunya yang dikumpulkan dari berbagai departemen dalam sebuah perusahaan. Metode analisis akun, mengestimasi fungsi biaya dengan mengklasifikasikan berbagai akun biaya sebagai variabel, tetap atau campuran menurut tingkat aktifitas yang diidentifikasikan. Metode analisis kuantitatif, menggunakan metode matematis formal untuk mencocokan fungsi biaya dengan pengamatan data masa lalu.
Langkah-langkah dalam mengestimasi fungsi biaya dengan menggunakan analisis kuantitatif
Langkah 1 : memilih variabel dependen , pemilihan ini akan bergantung pada fungsi biaya yang diestimasikan.
Langkah 2 : mengidentifikasi variabel independen atau pemicu biaya, variabel independen adalah faktor yang digunakan untuk memprediksikan variabel dependen.
Langkah 3 : mengumpulkan data variabel dependen dan pemicu biaya, biasanya ini merupakan langkah yang paling sulit dalam analisis biaya.
Langkah 4 : plot data, hubungan umum antara pemicu biaya dan biaya dapat dengan mudah diamati dalam penyajian grafik dari data yang umumnya disebut plot data.
Langkah 5 : mengestimasi fungsi biaya
Langkah 6 : mengevaluasi pemicu biaya dari estimasi fungsi biaya
Mengevaluasi pemicu biaya pada estimasi fungsi biaya
            Terdapat tiga kriteria dalam melakukan evaluasi ini yaitu:
1.      Perekonomian yang masuk akal. Kedua pemicu biaya adalah masuk akal secara ekonomis. Namun, dalam lingkungan produksi yang canggih dan sangat otomatis para manajer telah terbiasa dengan operasi tersebut yakni bahwa biaya seperti pemeliharaan mesin adalah lebih mungkin untuk lebih terkait dengan jumlah jam mesin yang digunakan daripada jumlah jam mesin kerja manufaktur.
2.      Goodness of fit. Perbedaan vertikal antara biaya aktual dengan biaya yang diprediksikan jauh lebih kecil untuk regresi jam mesin daripada untuk regresi jam tenaga kerja manufaktur langsung. Jadi jumlah jam mesin yang digunakan memiliki sebuah hubungan yang lebih kuat atau dengan biaya tenaga kerja manufaktur tidak langsung.
3.      Signifikasi variabel independen. Garis regresi jam masin memiliki kemiringan yang relatif terhadap kemiringan garis regresi jam tenaga kerja manufaktur langsung. Untuk observasi yang sama (atau lebih) menyebar disekitar garis (goodness of fit) yaitu garis regresi yang kemiringannya kecil atau rata yang menunjukkan hubungan yang lemah antara pemicu biaya dan biaya.
Kurva belajar dan fungsi biaya nonlinear
            Fungsi biaya nonlinear juga dihasilkan dari kurva belajar. Kurva belajar adalah sebuah fungsi yang mengukur penurunan jam tenaga kerja per unit saat unit produksi meningkat karena para pekerja telah belajar dan menjadi lebih baik dalam pekerjaan mereka. Para manajer menggunakan kurva belajar untuk memprediksikan peningkatan jam tenaga kerja, atau biaya tenaga kerjaa, saat lebih banyak unit yang harus diproduksi.
Model pembelajaran waktu rata-rat kumulatif
            Ialah waktu rata-rata kumulatif per unit menurun dengan presentase konstan setiap kali kuantitas kumulatif dari unit yang diproduksi menjadi berganda.
Model pembelajaran waktu unit inkremental
            Ialah waktu peningkatan yang dibutuhkan untuk memproduksi unit terakhir menurun dengan presentasi konstanta setiap kali kuantitas unit kumulatif yang diproduksi menjadi berganda.
Pengumpulan data dan masalah penyesuaian
            Data base untuk memperkirakan fungsi biaya secara kuantitatif memiliki dua karakteristik :
1.      Data base harus berisi sejumlah observasi pemicu biaya (variabel independen) dan biaya yang terkait (variabel dependen) yang terukur dan dapat dipercaya.
2.      Untuk pemicu biaya, data base harus mempertimbangkan banyak nilai yang tersebar pada rentang yang luas.
Bagan ini akan menjelaskan secara garis besarnya tentang beberapa permasalahan data yang sering kali ditemui dan langkah-langkah yang diambil analisis biaya untuk mengatasi masalah ini.
a.       Periode waktu untuk mengukur variabel dependen(misal: biaya pelumas mesin) tidak benar-benar cocok dengan periode untuk mengukur pemicu biaya. Maslah ini sering kali muncul jika arsip akuntansi tidak dibuat menurut basis aktual. Perhatikan fungsi biaya yang terkait dengan biaya pelumas mesin sebagai variabel bergantung (dependen) dan jumlah jam mesin sebagai pemicu biaya. Analisis harus menggunakan akuntansi akrual untuk mengukur konsumsi pelumas mesin agar dapat mencocokkan pemicu biaya dengan lebih baik.
b.      Biaya tetap dialokasikan seolah mereka adalah biaya variabel. Bahayanya adalah menganggap biaya-biaya ini sebagai variabel dan bukan sebagai tetap. Biaya tersebut terlihat menjadi variabel karena metode alokasi yang digunakan.
c.       Data bisa tidak tersedia untuk semua pengamatan atau tidak semuanya dapat diandalkan. Kehilangan pengematan biaya sering kali muncul karena kegagalan dalam mencatat sebuah biaya atau karena salah penggolongan biaya. Untuk meminil=malkan masalah ini, analisis biaya harus merancang laporan pengumpulan data yang secara teratur dan rutin memperoleh data yang dibutuhkan dan harus segera melakukan tindak lanjut saat ada data yang hilang.
d.      Nilai ekstrem observasi terjadi dari kesalahan dalam mencatat biaya-biaya (misalnya tanda koma desimal yang salah letak) dari periode yang tidak mewakili. Para analis harus menyesuaikan atau menghilangkan pengamatan yang tidak bisa terjadi sebeleum memperkirakan hubungan biaya.
e.       Tidak ada hubungan homogen antara item biaya individual dalam pool biaya variabel dependen dan pemicu biaya.
f.       Hubungan antara pemicu biaya dan biaya tidaklah tetap yaitu proses dasar yang telah menghasilkan pengamatan tersebut tidak tetap stabil dari waktu ke waktu.

g.      Inflasi telah mempengaruhi biaya , pemicu biaya , atau keduanya.

No comments:

Post a Comment