BAB 10
Menentukan Perilaku
Biaya
Masalah umum dalam
mengestimasi fungsi biaya
Fungsi biaya adalah gambaran
matematis tentang bagaimana biaya berubah mengikuti perubahan tingkat aktivitas
yang berhubungan dengan biaya tersebut.manajer dapat mengasumsikan fungsi biaya
menjadi dua yaitu :
1. Variasi
(perubahan) total biaya
2. Perilaku
biaya yang diperkirakan dengan fungsi biaya linear dalam rentang yang relevan.
Dalam
kenyataannya kedua asumsi tersebut tidak digunakan seluruhnya karena tidak
seluruh fungsi bersifat linear.
Fungsi
biaya linear adalah sebuah fungsi biaya dimana, didalam rentang yang relevan,
grafik dari total biaya yang didasarkan pada tingkat aktifitas tunggal adalah
sebuah garis lurus. Fungsi biaya linear dapat dijelaskan dengan sebuah
konstanta a yang mewakili perkiraan komponen total biaya didalam rentang yang
relevan yang tidak berubah sesuai perubahan dalam tingkat aktifitas dan
koefisien kemiringan , b yang mewakili perkiraan jumlah dimana total biaya
berubah untuk setiap perubahan unit dalam tingkat aktifitas didalam rentang
yang relevan. Tiga jenis fungsi biaya linear adalah variabel , tetap, dan
campuran.
Metode estimasi biaya
Ada empat metode estimasi biaya
yaitu diantaranya metode teknik industri, metode konferensi, metode analisis
akun, dan metode analisis kuantitatif. Metode
teknik industri atau disebut juga metode
pengukuran kerja, mengestimasi fungsi biaya dengan menganalisis hubungan
antara input dan output dalam konteks fisik. Metode konferensi, mengestimasi biaya serta pemicunya yang
dikumpulkan dari berbagai departemen dalam sebuah perusahaan. Metode analisis akun, mengestimasi
fungsi biaya dengan mengklasifikasikan berbagai akun biaya sebagai variabel,
tetap atau campuran menurut tingkat aktifitas yang diidentifikasikan. Metode analisis kuantitatif, menggunakan
metode matematis formal untuk mencocokan fungsi biaya dengan pengamatan data
masa lalu.
Langkah-langkah dalam
mengestimasi fungsi biaya dengan menggunakan analisis kuantitatif
Langkah 1
: memilih variabel dependen , pemilihan ini akan bergantung pada fungsi biaya
yang diestimasikan.
Langkah 2
: mengidentifikasi variabel independen atau pemicu biaya, variabel independen
adalah faktor yang digunakan untuk memprediksikan variabel dependen.
Langkah 3
: mengumpulkan data variabel dependen dan pemicu biaya, biasanya ini merupakan
langkah yang paling sulit dalam analisis biaya.
Langkah 4
: plot data, hubungan umum antara pemicu biaya dan biaya dapat dengan mudah
diamati dalam penyajian grafik dari data yang umumnya disebut plot data.
Langkah 5
: mengestimasi fungsi biaya
Langkah 6
: mengevaluasi pemicu biaya dari estimasi fungsi biaya
Mengevaluasi pemicu
biaya pada estimasi fungsi biaya
Terdapat tiga kriteria dalam
melakukan evaluasi ini yaitu:
1.
Perekonomian
yang masuk akal. Kedua pemicu biaya adalah masuk
akal secara ekonomis. Namun, dalam lingkungan produksi yang canggih dan sangat
otomatis para manajer telah terbiasa dengan operasi tersebut yakni bahwa biaya
seperti pemeliharaan mesin adalah lebih mungkin untuk lebih terkait dengan
jumlah jam mesin yang digunakan daripada jumlah jam mesin kerja manufaktur.
2.
Goodness
of fit. Perbedaan
vertikal antara biaya aktual dengan biaya yang diprediksikan jauh lebih kecil
untuk regresi jam mesin daripada untuk regresi jam tenaga kerja manufaktur
langsung. Jadi jumlah jam mesin yang digunakan memiliki sebuah hubungan yang
lebih kuat atau dengan biaya tenaga kerja manufaktur tidak langsung.
3.
Signifikasi
variabel independen. Garis regresi jam masin memiliki
kemiringan yang relatif terhadap kemiringan garis regresi jam tenaga kerja
manufaktur langsung. Untuk observasi yang sama (atau lebih) menyebar disekitar
garis (goodness of fit) yaitu garis regresi yang kemiringannya kecil atau rata
yang menunjukkan hubungan yang lemah antara pemicu biaya dan biaya.
Kurva belajar dan
fungsi biaya nonlinear
Fungsi biaya nonlinear juga
dihasilkan dari kurva belajar. Kurva belajar adalah sebuah fungsi yang mengukur
penurunan jam tenaga kerja per unit saat unit produksi meningkat karena para
pekerja telah belajar dan menjadi lebih baik dalam pekerjaan mereka. Para
manajer menggunakan kurva belajar untuk memprediksikan peningkatan jam tenaga
kerja, atau biaya tenaga kerjaa, saat lebih banyak unit yang harus diproduksi.
Model
pembelajaran waktu rata-rat kumulatif
Ialah waktu rata-rata kumulatif per
unit menurun dengan presentase konstan setiap kali kuantitas kumulatif dari
unit yang diproduksi menjadi berganda.
Model
pembelajaran waktu unit inkremental
Ialah waktu peningkatan yang
dibutuhkan untuk memproduksi unit terakhir menurun dengan presentasi konstanta
setiap kali kuantitas unit kumulatif yang diproduksi menjadi berganda.
Pengumpulan data dan
masalah penyesuaian
Data base untuk memperkirakan fungsi
biaya secara kuantitatif memiliki dua karakteristik :
1. Data
base harus berisi sejumlah observasi pemicu biaya (variabel independen) dan
biaya yang terkait (variabel dependen) yang terukur dan dapat dipercaya.
2. Untuk
pemicu biaya, data base harus mempertimbangkan banyak nilai yang tersebar pada
rentang yang luas.
Bagan
ini akan menjelaskan secara garis besarnya tentang beberapa permasalahan data
yang sering kali ditemui dan langkah-langkah yang diambil analisis biaya untuk
mengatasi masalah ini.
a. Periode
waktu untuk mengukur variabel dependen(misal: biaya pelumas mesin) tidak
benar-benar cocok dengan periode untuk mengukur pemicu biaya. Maslah ini sering
kali muncul jika arsip akuntansi tidak dibuat menurut basis aktual. Perhatikan
fungsi biaya yang terkait dengan biaya pelumas mesin sebagai variabel
bergantung (dependen) dan jumlah jam mesin sebagai pemicu biaya. Analisis harus
menggunakan akuntansi akrual untuk mengukur konsumsi pelumas mesin agar dapat
mencocokkan pemicu biaya dengan lebih baik.
b. Biaya
tetap dialokasikan seolah mereka adalah biaya variabel. Bahayanya adalah
menganggap biaya-biaya ini sebagai variabel dan bukan sebagai tetap. Biaya
tersebut terlihat menjadi variabel karena metode alokasi yang digunakan.
c. Data
bisa tidak tersedia untuk semua pengamatan atau tidak semuanya dapat
diandalkan. Kehilangan pengematan biaya sering kali muncul karena kegagalan
dalam mencatat sebuah biaya atau karena salah penggolongan biaya. Untuk
meminil=malkan masalah ini, analisis biaya harus merancang laporan pengumpulan
data yang secara teratur dan rutin memperoleh data yang dibutuhkan dan harus
segera melakukan tindak lanjut saat ada data yang hilang.
d. Nilai
ekstrem observasi terjadi dari kesalahan dalam mencatat biaya-biaya (misalnya
tanda koma desimal yang salah letak) dari periode yang tidak mewakili. Para
analis harus menyesuaikan atau menghilangkan pengamatan yang tidak bisa terjadi
sebeleum memperkirakan hubungan biaya.
e. Tidak
ada hubungan homogen antara item biaya individual dalam pool biaya variabel
dependen dan pemicu biaya.
f. Hubungan
antara pemicu biaya dan biaya tidaklah tetap yaitu proses dasar yang telah
menghasilkan pengamatan tersebut tidak tetap stabil dari waktu ke waktu.
g. Inflasi
telah mempengaruhi biaya , pemicu biaya , atau keduanya.
No comments:
Post a Comment