- Arus Kas. Jika hal lain dianggap konstan, arus kas bersig positif akan menambah kas di bank. Namun, hal-hal lain umumnya tidak dianggap konstan dan arus kas dugunakan untuk hal-hal lain.
- Perubahan Modal Kerja. Kenaikan modal kerja ( persediaan dan piutang ) dibayar dengan kas sehingga kenaikan seperti itu akan menurunkan kas. Dilain pihak, penurunan modal kerja akan meningkatkan kas. Misalnya, jika persediaan mengalami kenaikan. Sementara itu, jika persediaan turun, ini biasanya berarti perusahaan menjual persediaan dan tidak menggantinya sehingga menghasilkan kas, sedangkan penurunan utang akan mengurangi kas. Ini terjadi karena, jika utang naik, perusahaan telah menerima tambahan kredit dari pemasoknya yang akan menghemat kas. Sementara itu, jika utang turun, perusahaan telah menggunakan kas untuk membayar pemasoknya.
- Aset Tetap. Jika suatu perusahaan berinvestasi pada aset tetap, posisi kasnya akan turun. Sementara itu, jika perusahaan menjual aset tetap, kasnya akan naik.
- Transaksi Efek dan Pembayaran Deviden. Jika suatu perusahaan menerbitkan sahan atau obligasi pada tahun berjalan, dana yang dihinpun akan memperbaiki posisi kasnya. Di lain pihak, jika perusahaan menggunakan kas untuk melunasi utang yang belum jatuh tempo untuk membeli kembali sebagian sahamnya atau membayar deviden kepada pemegang saham, maka ini akan mengurangi kas.
Sumber: Houston dan Brigham. 2015. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Essential Of Financial Management. Jakarta. Salemba Empat Edisi Ke Sebelas Buku Satu.
No comments:
Post a Comment